TARAKAN – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara) terus mempersiapkan gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kaltara.
Induk cabang olahraga (cabor) prestasi itu telah menjadwalkan pesta olahraga multi even pertama di Bumi Benuanta itu bakal dihelat sekira Oktober atau November 2022.
KONI Kaltara pun telah membentuk tim kerja dan pelaksana yang hingga kini bertugas mengkaji cabor apa saja yang akan dipertandingkan, berikut venuenya.
“Saat ini tim kerja dan pelaksana lagi bekerja. Artinya dalam minggu-minggu ini kita akan menetapkan sebuah kajian berapa cabor, dimana fasilitas olahraga, itu dari versi tim. Tetapi keputusan akhir adalah pada pengambil kebijakan,” ujar Ketua Tim Kerja dan Pelaksana, Wiyono Adhie kepada awak media, Jumat (10/6/2022).
“Kita harapkan paling lambat minggu ketiga Juni, kita sudah ada gambaran cabang olahraga apa yang dipertandingkan dan dimana,” harapnya saat diwawancarai awak media disela menghadiri Musprov FOBI Kaltara di Tarakan.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Kaltara ini belum bisa memastikan jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
Menurutnya, layak atau tidaknya suatu cabor dipertandingkan tergantung pada 3 variabel. Di antaranya pengorganisasian cabor yang menyangkut legalitas maupun kepengurusan cabor di kabupaten dan kota.
Salah satu persyaratannya, dibeberkan Wiyono Adhie, untuk kepengurusan cabor minimal terbentuk di 3 kabupaten atau kota. Kurang dari itu, dinilai tidak memenuhi syarat untuk even Porprov. Disamping itu, kepengurusan cabor juga harus aktif.
“Ketika pengprov secara organisasi tidak memenuhi persyaratan untuk dipertandingkan, tidak akan kami pertandingkan,” tegasnya.
Menurut Wiyono Adhie, saat ini ada 63 cabor yang terdaftar di KONI Kaltara. Di antaranya 59 cabor prestasi dan 4 organisasi fungsional.
Dari 59 cabor prestasi, diakui Wiyono Adhie, beberapa di antaranya sudah habis masa kepengurusannya. Pihaknya memberi waktu hingga akhir bulan Juni untuk membentuk pengurus baru.
Sementara itu, pihaknya juga telah menutup pengumpulan data fisik cabor pada 8 Juni lalu. Pihaknya kini sedang mengkaji data tersebut untuk menyimpulkan cabang olahraga apa saja yang akan dipertandingkan, berikut venuenya.
Sekretaris KONI Kaltara Arfiadi membenarkan pihaknya telah membentuk tim untuk mengkaji cabor apa saja yang masuk skala prioritas untuk dipertandingkan.
“Sudah ada tim diketuai pak Wiyono, sekretarisnya pak Widodo dan wakil-wakil ketua, sudah disusun skala prioritas dari data yang jemput bola. Tapi kami juga perlu data itu ada legal standingnya,” tuturnya kepada awak media, Kamis (9/6/2022).
Dari syarat cabor yang boleh dipertandingkan, dibeberkan Arfiadi, di antara organisasinya terbentuk minimal di 3 kabupaten atau kota. Saat ini tim masih menyusun hasil kajian tersebut dan akan diumumkan setelah kajian selesai.
Sementara itu, Arfiadi juga membeberkan bahwa Ketua KONI Kaltara sedang berkoordinasi dengan Gubernur Kaltara terkait anggaran pelaksanaan Porprov. Karena anggaran yang ada saat ini, menurut Arfiadi, masih anggaran untuk kegiatan yang wajib diikuti cabang olahraga seperti mengikuti kejurnas sebagai ajang menuju Pra PON.
Arfiadi membeberkan, pihaknya mengusulkan anggaran untuk pelaksanaan Porprov mencapai Rp 11 miliar. Diharapkan dapat disetujui di anggaran perubahan. (jkr)
Discussion about this post