TARAKAN – Pengurus Provinsi (Pengprov) Asosiasi Perguruan Pencak Silat Budaya Indonesia (APPSBI) Kalimantan Utara (Kaltara) telah mempersiapkan penggiat olahraganya yang akan berlaga di Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) IV Sumatera Selatan (Sumsel).
Mereka pun telah digembleng latihan meski terpisah. Di Tarakan terkadang meminjam tempat latihan di padepokan IPSI Tarakan, sementara di Bulungan digelar di ruang serbaguna salah satu sekolah di Tanjung Selor.
“Alhamdulillah selama ini teman-teman masih rutin latihan. Atlet Tarakan kadang meminjam lapangan IPSI yang depan stadion. Untuk Bulungan, mereka latihan di ruang serbaguna SMA negeri di Bulungan,” ujar Sulaiman kepada jendelakaltara.co, Kamis (16/6/2022).
Sesuai kuota yang diberikan KORMI Kaltara, Pengprov APPSBI Kaltara hanya mengirim 7 pesilatnya untuk tampil di induk olahraga (inorga) silat budaya. Mereka akan berlaga di sejumlah nomor tanding.
Sesuai ketentuan, inorga silat budaya hanya mempertandingkan kategori gerak dan teknik berseni. Penilaiannya meliputi 5 kriteria.
Wiraga meliputi kekayaan dan keanekaragaman teknik, kerapihan gerak dan keseragaman gerak. Sedangkan wirama meliputi ketepatan gerak dan irama, variasi dalam iringan musik, keserasian gerak dan musik pengiring serta keseragaman gerak bersama dengan irama.
Penilaian lain adalah Wirasa meliputi penjiwaan gerak, kemantapan ekspresi, kesakralan dan sopan-santun serta penjiwaan cerita. Sedangkan Wirupa meliputi keserasian pakaian dan kelengkapannya dan kesopanan berbusana. Cerita atau Narasi meliputi keserasian penyampaian maksud dan tujuan ceritanya.
Menurut Sulaimen, Pengprov APPSBI Kaltara ingin mengikuti semua nomor tanding. Akan tetapi terbatasnya kuota yang diberikan membuat pihaknya hanya mengikuti beberapa nomor tanding saja.
Pengprov APPSBI Kaltara juga telah menyarankan kepada perguruan untuk mengajukan bantuan anggaran kepada KORMI kabupaten dan kota agar dapat berangkatkan penggiat olahraganya dengan biaya mandiri. Namun, informasi yang diperolehnya, sampai saat ini belum ada kejelasan.
“Belum ada konfirmasi berangkat secara mandiri karena kita kan berangkat satu pintu juga. Kalau official ada yang berangkat mandiri,” tuturnya.
Meski hanya memberangkatkan 7 penggiat olahraga, pihaknya tetap menargetkan medali emas di Fornas VI Sumsel. Bukan tanpa alasan, penggiat olahraga yang diboyong juga memiliki pengalaman bertanding.
“Alhamdulillah kalau pengalaman, dari Kuntau sendiri sudah beberapa kali ikut, cuma karena kemarin pandemi, jadi melalui virtual, karena bukan tanding fisik, tapi lebih peraga. Ada beberapa dari Kuntau itu mendapatkan emas, perunggu, perak dari beberapa kategori. Yang mereka kirim inilah yang beprestasi,” ungkapnya.
“Insya Allah kita punya target emas, kalaupun meleset jadinya perak. Teman-teman semua optimistis, setiap saya adakan rapat, setiap saya kunjungan dengan mereka-mereka yang latihan, mereka selalu optimistis,” jelasnya. (jkr)
Discussion about this post