TARAKAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan menyosialisasikan program data existing ke satuan pendidikan dengan harapan dapat memudahkan dalam pendataan sarana dan prasarana sekolah.
Proyek yang digagas Kepala Bidang Ketenagaan dan Sarana Prasarana Disdik Tarakan Agung Suryawan ini telah disosialisasikan beberapa hari lalu.
Proyek perubahan ini merupakan bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Pejabat Administrator (PKA) yang ia ikuti di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Regional Yogyakarta.
Proyek ini dilatarbelakangi pengalaman pada 2014 ketika pihaknya menghadapi audit kinerja dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kurang lebih 3. Salah satu temuannya Disdik Tarakan tidak memiliki database tentang kondisi sarana prasarana sekolah.
Dari temuan itu diketahui bahwa terkadang bantuan yang masuk itu tidak tepat sasaran. Ada sekolah yang beberapa kali menerima bantuan, ada juga sekolah yang tidak menerima bantuan sama sekali.
“Beranjak dari hal tersebut kami membentuk tim, tenaga kependidikan yang ada di sekolah, kami SK-kan, kami sosialisasikan bagaimana cara membuat database tentang sarana prasarana sekolah,” ujar Agung Suryawan kepada awak media, Kamis (9/6/2022).
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, ditegaskan Agung Suryawan, sudah dijelaskan item apa saja yang ada di sekolah yang harus dipenuhi.
“Makanya dari itu kami buat semacam aplikasi walaupun untuk proyek perubahan ini kami ngambil masih di menengah saja, tidak di jangka panjang jangka panjang, yaitu pengumpulan database itu yang dilakukan oleh tenaga pendidik yang ada di sekolah,” lanjutnya.
Menurut Agung Suryawan, pihaknya telah mensosialisasikan program ini dengan memanggil bendahara barang sekolah. Mereka diberikan pemahaman tentang cara mengisi semua format yang sudah dibuat dalam program tersebut berupa kuisioner dalam format Exel untuk pemenuhan data sarana prasarana sekolah.
“Sudah kemarin kami lakukan di beberapa sekolah. Pertama kami lakukan di SMP 4. Setelah itu mereka turun di sekolah mengumpulkan data yang kami minta format yang kami minta diisi, terus kami bentuk grup WA untuk mereka kumpulkan data eksisting yang mereka sudah kumpulkan,” bebernya.
Data ini nantinya bisa digunakan BPK, BPKP maupun Inspektorat untuk menghitung kondisi riil di sekolah. Sehingga bisa diketahui sekolah mana yang diprioritaskan untuk dibangun ataupun mendapatkan bantuan. “Terbaca riil di data tersebut,” ungkapnya.
Rencananya ke depan, data existing ini akan digunakan di seluruh sekolah di Tarakan sebagai bahan laporan. Sehingga memudahkan pihaknya juga untuk mengetahui kekurangan sarana dan prasarana di sekolah. (jkr)
Discussion about this post