TARAKAN – Sukses memimpin periode sebelumnya membuat Alung Chandra kembali dipercaya memimpin Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Kalimantan Utara (Kaltara).
Pengusaha sukses ini terpilih aklamasi melalui Musyawarah Provinsi (Musprov) II FOBI Kaltara di Sekretariatnya di Tarakan, Jumat (10/6/2022).
Dengan terpilihnya kembali, merupakan periode kedua Alung Chandra memimpin olahraga seni ketangkasan asal China ini.
Usai terpilih, Alung Chandra berharap dengan kepemimpinannya ini, pembinaan dan prestasi cabang barongsai lebih maju lagi.
“Selama ini kan juga sudah maju. Kita harap bisa lebih maju lagi,” ujar Alung Chandra kepada awak media.
Untuk mewujudkan harapan itu, Alung Chanra akan mengintensifkan lagi pembinaan atlet dengan menggiatkan kembali latihan.
Bagi Alung Chandra, kesiapan atlet merupakan hal utama dalam memajukan pembinaan dan prestasi olahraga Barongsai. Sedangkan dukungan pemerintah adalah hal kedua.
Sementara itu, Alung Chandra juga mencanangkan target di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara (Sumut) nanti.
Namun, Alung Chandra mencoba realistis dengan target yang dipatok. Ia menargetkan olahraga Barongsai bisa mempersembahkan minimal 1 medali emas.
“Kita tetap targetkan Kaltara ini 1 lah dulu kita usahakan,” tegasnya.
Untuk itu, atlet barongsai Kaltara yang didominasi dari Tarakan, Menurut Alung Chandra, akan kembali melakukan latihan rutin.
Latihan sudah ditunjang peralatan memadai yang dipusatkan di Tarakan. Ia hanya berharap dukungan pemerintah daerah untuk membantu persiapan atlet.
“Sangat perlu. Kalau kita bilang oke, atlet siap, pemerintah harus dukung,” harapnya.
Target emas di PON Aceh – Sumut sendiri cukup realistis. Mengingat prestasi yang sudah dicapai cabang barongsai baik saat masih gabung dengan Kaltim maupun setelah Kaltara berdiri sendiri.
Hampir setiap mengikuti kejuaraan baik tingkat nasional maupun internasional, tim barongsai Kaltara mampu masik tiga besar.
Pada PON XIX Jawa Barat, cabang barongsai juga sukses menyumbang medali emas bagi Kaltara, meski hanya sebagai cabor eksebishi ketika itu. (jkr)
Discussion about this post