TANJUNG SELOR – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Mahyudin kembali menggelar agenda kunjungan kerja dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat daerah, Selasa (29/3/2022).
Kunjungan Kerja dihadiri oleh Wakil Ketua DPD RI Mahyudin, Pimpinan PURT DPD RI Hasan Basri, Anggota DPD RI, Wakil Bupati Bulungan, Wakil Bupati Malinau, Wakil Bupati Nunukan, Wakil Bupati KTT, Wakil Menteri ATR/BPN , Wakil Menteri PUPR, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Anggota DPRD Kaltara, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Tarakan, OPD di lingkup Pemprov Kaltara dan pihak-pihak terkait lainnya.
Pertemuan dilaksanakan di Kantor Gubernur Kaltara, dilanjutkan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi, termasuk melakukan pengawasan dan perbincangan langsung dengan warga transmigrasi di wilayah Kabupaten Bulungan.
DPD sebagai lembaga perwakilan daerah tidak terlepas dari fungsi representasi masyarakat daerah. Dalam melaksanakan fungsi dan kerangka representasi setidaknya membutuhkan dua komponen yaitu aspirasi dan peran serta masyarakat. Hal inilah yang menjadi salah satu tujuan adanya kunjungan kerja kali ini.
Kunjungan kerja dibuka oleh Wakil Ketua DPD RI Mahyudin dengan agenda pembahasan mengenai peluang, tantangan dan hambatan pelaksanaan pembangunan di Provinsi Kalimantan Utara.
Dalam paparannya Mahyudin menyampaikan pembangunan ekonomi tidak hanya menjadi agenda pemerintah pusat atau secara nasional, tetapi juga menjadi agenda setiap daerah dalam suatu negara.
“Pembangunan ekonomi yang dilakukan masing-masing daerah tidak terlepas dari permasalahan pertumbuhan dan ketidakmerataan pembangunan antar wilayah atau daerah yang satu dengan yang lain,” ujar Mahyudin dalam sambutannya.
“Dengan adanya DPD RI sebagai representasi rakyat daerah memiliki peranan penting untuk memberikan dukungan terhadap upaya-upaya daerah dalam memajukan daerahnya yang pada gilirannya akan mengikis kesenjangan/ disparitas pembangunan antar daerah dalam kerangka NKRI,” lanjut Mahyudin.
Di Kesempatan yang sama Pimpinan PURT DPD RI, Hasan Basri menilai Provinsi Kaltara memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, baik sumber energi fosil maupun energi terbarukan. Menurutnya, kekayaan itu pun menjadikan provinsi termuda di Indonesia berpeluang jadi tempat berinvestasi
“Kami melihat daerah perbatasan seperti Kaltara memiliki peluang yang sangat menjanjikan. Untuk mendukung peluang ini, dibutuhkan kerja sama yang sinergis antar daerah,” ujar senator asal Kaltara.
Hasan Basri yang akrab disapa HB menyampaikan, Kaltara memiliki potensi batu bara, emas, minyak, dan gas dalam jumlah besar. Tambang emasnya menghasilkan lebih kurang 2 juta ton emas setiap tahun.
Hasan Basri juga menilai, sektor kelautan dan perikanan di Kaltara sebagai salah satu sektor perekonomian yang menjadi penopang utama Provinsi Kaltara di masa normal, bahkan pandemi.
“Kalimantan Utara juga memiliki kawasan perairan di wilayah Ambalat, yang diperkirakan kaya akan sumber daya minyak dan gas. Di wilayah ini pun terdapat sejumlah potensi perikanan dan pariwisata yang harus dimanfaatkan secara optimal,” Kata Hasan Basri.
Lebih lanjut menurutnya, Kaltara juga sangat kaya akan sumber energi air yang bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Masih di kesempatan yang sama, senator asal Kalimantan Utara, Hasan Basri menghimbau kepada Kementerian PUPR untuk memperhatikan kondisi sarana prasarana di daerah perbatasan.
“Pembangunan jalan ini bukan isu baru melainkan link nasional yang direncanakan pembangunannya sejak 2002. Kami Sangat menyambut baik dan siap mendukung kelancaran proyek pembangunan di daerah perbatasan Kalimantan Utara Ini,” kata Hasan Basri.
Setelah melaksanakan pertemuan dengan stekholder Pemprov Kaltara, Hasan Basri dan rombongan bersama wamen ATR/BPN lansung melkukan kunjungan lapangan di Pemukiman Transmigrasi Desa Tanjung Buka SP 6 RT 28 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan.
Informasi yang didapatkan, terdapat 200 KK yang mendiami dan menggarap lahan di daerah transmigrasi ini. dikarenakan kondisi sungai yang dangkal dan jalan yang belum bisa dilalui kendaraan roda 4, Senator Hasan Basri menggunakan kendaraan roda 2 bersama dengan pak Mayudin.
Beberapa keluhan dan aspirasi yang disampaikan oleh warga adalah soal Hasil Produksi pertanian yang belum maksimal, disamping juga pemasaran dari hasil pertanian yang sulit karena sarana dan prasarana khususnya jalan tidak mendukung.
“Kita dari Tanjung selor menggunakan speed boat namun hanya sampai di dermaga, sehingga untuk dapat bertemu dengan warga, harus menggunakan sepeda motor bersama RI 68″ ucapnya semangat.
“Insya Allah kita sudah mendengar keluhan dan harapan warga disini, semoga kami melalui kelembagaan di DPD RI bisa memberi solusi dengan melibatkan semua pihak terkait, termasuk Pemprov kaltara dan Pemkab Bulungan,” tutupnya. (Tim HB)
Discussion about this post