TARAKAN – Dinas Kesehatan Tarakan mencatat ada 9 sekolah ditemukan kasus Covid-19. Sejak merebaknya varian Omicron, kasus Covid-19 kembali meningkat di Tarakan. Siswa dan tenaga pendidik juga turut terpapar.
Tidak hanya Sekolah Dasar (SD) saja, tapi juga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sekolah tersebut yakni SDN Utama 1 Tarakan dengan 7 kasus positif (positif rate 64 persen), SDN 020 dengan 3 kasus positif (positif rate 18,9 persen), SDN 001 dengan 12 kasus positif (positif rate 52,71 persen) dan SDN 018 dengan 15 kasus positif (positif rate 21,7 persen).
Selain itu, SMPN 14 Tarakan dengan 4 kasus positif (positif rate 7,5 persen). Sementara pada jenjang SMA, SMAN 1 dengan 7 kasus positif (positif rate 18,9 persen), SMAN 2 dengan 16 kasus positif (positif rate 50 persen), SMAN 3 dengan 6 kasus positif (positif rate 45 persen), dan SMKN 2 dengan 7 kasus positif (positif rate 24 persen).
Hal itu dibenarkan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan dr. Devi Ika Indriarti.
“Iya, benar,” ujar Devi Ika Indriarti saat dikonfirmasi jendelakaltara.co, Senin (21/2/2022) malam.
Terhadap sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 itu, Dinas Kesehatan Tarakan merekomendasikan agar pelaksanaan PTM terbatas 100 persen ditutup sementara waktu.
Namun kewenangan ada pada Dinas Pendidikan, dengan tetap mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri.
“Kita kan memberikan rekomendasi, nanti kan kebijakan Dinas Pendidikan,” tuturnya saat diwawancara awak media, Senin pagi.
Dinas Kesehatan Tarakan terus berupaya menekan penularan Covid-19 dengan melakukan tracing kasus dan melakukan pemeriksaan swab antigen.
Disamping itu, vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun juga terus gencar dilakukan. Hingga kini, capaian vaksinasi usia tersebut sudah mencapai 20.965 anak untuk dosis 1 dan 14.202 anak untuk dosis 2. (jkr)
Discussion about this post