TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus berupaya mengantisipasi kelangkaan minyak goreng seperti yang terjadi di daerah lain.
Melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltara, tengah berkoordinasi dengan kabupaten dan kota.
Sejumlah ritel modern di Tarakan terpantau masih menyediakan minyak goreng. Harga yang dibanderol di toko swalayan lokal secara bertahap telah mengikuti penyesuaian Kementerian Perdagangan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltara Hasriyani mengungkapkan beberapa merek minyak goreng sudah terpantau mengikuti penyesuaian harga. Antara lain Fortune, Fitri dan Sabrina.
Sedangkan merek lain semisal Bimoli dan Kunci Mas belum ada informasi mengikuti penyesuaian tersebut.
Sementara itu, stok minyak goreng dengan penyesuaian harga terpantau kosong pada toko ritel modern di Bulungan belakangan ini. Hasriyani mengaku turut mempertanyakan kondisi tersebut.
“Kita turun ke Alfamidi belum ada stoknya. Padahal ritel modern kan masuk Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), harusnya menjadi pilar utama,” paparnya.
Adapun penyesuaian harga dan ketersediaan stok di Malinau, Nunukan, dan Tana Tidung diakui butuh perhatian khusus. Sementara ini, distribusi minyak goreng di Nunukan dan Malinau justru ditopang dari Malaysia.
“Kemarin di salah satu distributor Nunukan cuma ada 50 dus, selebihnya tidak ada. Kalau di KTT kan tidak ada toko skala besar. Sedangkan kendala distributor kirim ke KTT dan Malinau adalah cost (biaya) pengiriman,” jelasnya.
Pihaknya akan tetap melakukan koordinasi secara berkelanjutan. Khususnya perihal pendistribusian yang notabene berasal dari luar daerah. Ditargetkan, penyesuaian harga bisa merata dalam waktu dekat. Kemudian stok bisa dalam kondisi stabil di seluruh kabupaten dan kota.
“Kendala di sini sudah kami sampaikan ke kementerian. Kita memang targetkan segera dijual sesuai ketentuan, Rp 11.500 untuk curah, Rp 13.500 untuk kemasan sederhana dan Rp14 ribu untuk premium,” tuntasnya. (DKISP Kaltara)
Discussion about this post