JAKARTA – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal Arifin Paliwang SH, M.Hum memaparkan potensi kelautan dan perikanan Kaltara saat berkunjung ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kedatangan Gubernur Zainal disambut Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Zaini, Kamis (20/1/2022) di Jakarta.
Gubenur Zainal mengatakan, dengan hasil laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi perlu adanya sebuah wadah untuk tidak sekedar menampung namun ke depannya dapat mengelola secara mandiri.
“Jadi, Pemprov Kaltara punya cita-cita, di mana ada lahan seluas 50 hektar yang di dalamnya ada pelabuhan, cold storage, tempat penampungan ikan, pengolahan hasil laut hingga rumah nelayan,” ucap Gubernur Zainal.
Gubernur mengungkapkan, kualitas hasil laut di Kaltara tidak kalah dengan produksi di tempat lain yang sudah lama beroperasi.
“Di Kaltara, saya pernah melihat langsung udang yang besarnya kurang lebih seperti HP (telepon genggam, red), bahkan udang yang ada di Aceh saja kalah besar jika dibandingkan dengan Kaltara,” ungkapnya.
Dengan segala potensi yang telah dijabarkan, Gubernur Zainal berharap semangat mewujudkan mimpi ini dapat disokong pemerintah pusat khususnya dari Dirjen Perikanan Tangkap. Sehingga kelak dapat menyejahterakan masyarakat Kaltara.
“Semoga apa yang menjadi cita-cita Pemprov Kaltara khususnya di bidang kelautan dan perikanan ini dapat disuport pemerintah pusat, sehingga Kaltara dapat memaksimalkan hasil alamnya yang ada di laut,” harapnya.
Gayung bersambut, apa yang menjadi keinginan Pemprov Kaltara ternyata sudah dirancang sebelumnya oleh Direktorat Jenderat Perikanan Tangkap (DJPT).
Menurut Muhammad Zaini selaku Dirjen Perikanan Tangkap, KKP sudah lama melirik potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki Kaltara, jauh sebelum berpisah dengan Kaltim.
Tidak hanya itu, beberapa tahun lalu KKP sudah pernah membuat pelabuhan khusus hasil laut di Kabupaten Nunukan, Kaltara.
“Kalau berbicara potensi laut Kaltara memang tidak perlu diragukan, tapi sayangnya hasil laut Kaltara ini tidak tergarap dengan maksimal dan banyak diperdagangkan di Malaysia dengan ilegal,” sebut Zaini.
Untuk itu, menurut Zaini, keinginan Pemprov Kaltara untuk pembangunan pelabuhan khusus perikanan akan dikaji ulang. Harapannya Kaltara kelak dapat memaksimalkan hasil kelautan dan perikanannya dengan baik.
“Nanti saya akan coba berkunjung lagi ke Kaltara, untuk masalah pelabuhan perikanan tinggal pilih mau buat di Tarakan, Nunukan, atau Bulungan, tapi saya mau jangan investor luar tapi harus warga lokal,” pungkasnya. (el.r/DKISP Kaltara)
Discussion about this post