TANJUNG PALAS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Provinsi Kaltara Udau Robinson turut menghadiri peringatan Hari Perkebunan Nasional ke-64 secara daring, Jumat (10/12/2021).
Peringatan Hari Perkebunan Nasional ke-64 dipusatkan di Prapat, Sumatera Utara. Pemprov Kaltara hadir secara daring dari Desa Antutan, Kabupaten Bulungan. Selain Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, hadir juga Bupati Bulungan Syarwani.
Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin membuka acara tersebut. Sementara Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo turut memberikan arahan agar seluruh daerah di Indonesia terus mengembangkan sektor pertanian dan komoditas ekspor khususnya pertanian yang memiliki tren positif menopang pendapatan negara di tengah masa pandemi yang mengguncang ekonomi global.
“Sebab, perkebunan dan pertanian kita punya keunggulan. Hal ini terbukti selama pandemi Covid-19 hanya sektor pertanian yang mampu bertahan dan tumbuh positif,” ungkap Syahrul Yasin Limpo.
Dalam kesempatan tersebut Mentan Syahrul meminta daerah untuk mengembangkan komoditas perkebunan unggulannya agar di ekspor. “Seluruh daerah tidak boleh tidak ekspor,” tegasnya.
Menanggapi arahan tersebut, Syarwani mengungkapkan ini merupakan momentum yang luar biasa bagi Provinsi Kaltara khususnya Kabupaten Bulungan melalui program Kementerian Pertanian telah berkomitmen membudidayakan komoditas kakao dan lada.
“Selama tiga tahun ke depan (2022-2024), masing-masing seluas 1000 hektar. Ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan sektor perkebunan lada dan bidang coklat atau kakao ini,” jelasnya.
Terkait ekspor komoditas dirinya mengakui banyak komoditas yang bisa diunggulkan, namun untuk menjalankan hal tersebut harus ada ketersediaan, keberlanjutan serta kualitas produksi pada satu komoditas.
“Hal-hal itu harus kita perhatikan sesuai dengan standar ekspor untuk bisa menembus pasar internasional. Untuk sementara kita targetkan swasembada di tingkat lokal dengan tetap merencanakan dalam rangka peningkatan dan pengembangan komoditas unggulan untuk diekspor, melihat letak strategis Kaltara sebagai beranda Indonesia ke dunia internasional dengan jaminan kita persiapkan dulu pra syarat yang untuk kita bisa menuju ekspor tersebut,” ujar Syarwani. (dkisp-kaltara)
Discussion about this post