TARAKAN – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Utara (Kaltara) Syamsi Sarman mengharapkan aparat terkait untuk menindak tegas praktek perjudian yang masih tampak di Tarakan.
Hal itu ditegaskannya karena MUI Kaltara menerima keluhan dari masyarakat terkait masih adanya aktivitas perjudian di Bumi Paguntaka. Seperti togel dan sabung ayam.
“Saya hanya menampung aspirasi, keluhan-keluhan masyarakat yang rata-rata memberikan pernyataan besar, kenapa yak kok togel dan sabung ayam itu seperti tidak bergeming, kayak kita ini tidak punya aparat hukum,” ujar Syamsi Sarman, Selasa (16/11/2021).
Hal ini mengundang keprihatinan MUI Kaltara menjelang bulan Desember tahun 2021 yang di dalamnya ada momentum Natal dan Tahun Baru, yang biasanya mengundang kerumunan massa cukup banyak.
“Inilah yang menjadi kecemasan kami akankah nanti di sana menjadi potensi terjadinya gesekkan-gesekkan antarpribadi kemudian terbawa kepada antarkelompok, antarsuku dan tidak mustahil ke ranah SARA yaitu agama, itu yang kami cemaskan. Sehingga peribadan sucinya umat Kristiani di hari Natal itu akan ternodai, dan kalau oknumnya nanti lintas agama, ini akan merusak kerukunan umat beragama,” tutur pria yang juga Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tarakan ini.
“Sehingga kami mengharapkan sekali kepada aparat keamanan, apalagi ini sudah digelar Operasi Zebra 2021, mudah-mudahan ini menjadi momentumnya, sekalianlah diterapkan itu,” harapnya.
Sepengetahuan Syamsi Sarman, bukan hanya agama Islam yang mengharapkan judi, agama lainnya juga melarang praktek perjudian.
“Kami sudah diskusikan sama Kristen, Katolik, sama ternyata. Sabung ayam itu bagi semua agama sama, dilarang. Saya pikir kan mungkin ada agama tertentu membolehkan, tidak ada, semua sama menganggapnya judi,” tegasnya. (jkr)
Discussion about this post