TARAKAN – Realisasi zakat tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Dimana hingga Oktober, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tarakan telah menerima Rp 7,4 miliar zakat masyarakat. Tahun 2020, hanya terealisasi Rp 6 miliar dari target Rp 8 miliar.
Meski demikian, Kepala Pelaksana Baznas Tarakan Syamsil Sarman masih berharap penerimaan zakat tahun ini bisa mencapai target Rp 8 miliar.
Antusias masyarakat membayar zakat karena ekonomi yang mulai membaik, dinilai turut mempengaruhi meningkatnya penerimaan zakat.
Ini bisa dilihat saat bulan puasa hingga kepedulian warga menyumbang ketika terjadi bencana kebakaran di RT 03 Kelurahan Sebengkok, meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah itu berdampak kepada penerimaan zakat. Sehingga kita tembus di angkat Rp 7,4 (miliar) ini, mudah-mudahan sampai Rp 8 miliar,” harap Syamsi Sarman, saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (16/8/2021).
Syamsi Sarman enggan berspekulasi kemungkinan pihaknya bisa merealisasikan target hingga akhir tahun. Karena jika berkaca pada penerimaan setiap bulannya, Baznas Tarakan hanya menerima Rp 200–300 juta, sudah termasuk zakat profesi dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Target penerimaan zakat dalam tiga tahun terakhir, tidak mengalami kenaikan. Baznas Tarakan mencoba realistis dengan hanya menargetkan Rp 8 miliar setiap tahun.
Realisasinya, pada tahun 2019, Baznas Tarakan mampu mencapai target Rp 8 miliar. Sementara pada 2020, tidak tercapai karena pandemi Covid-19 baru merebak di tahun itu yang berdampak pada ekonomi masyarakat.
Adapun pendistribusiannya, menurut Syamsi Sarman, Baznas Tarakan telah menyalurkan hingga Rp 7,2 miliar. Di antaranya disalurkan untuk santunan bulanan 250 kepala keluarga berupa kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan lain-lain.
Pemberian santunan kepada 250 KK itu rutin disalurkan Baznas Tarakan tanpa melihat kondisi ekonomi. Pandemi Covid-19 atau tidak, mereka harus tetap mendapatkan karena kebutuhan dasar.
Termasuk juga membantu musibah kebakaran di RT 03 Kelurahan Sebengkok. Dimana Baznas Tarakan menyiapkan makanan untuk warga terdampak yang mengungsi di tempat pengungian selama beberapa hari.
Sistem pengelolaan yang dilakukan Baznas Tarakan juga dipantau oleh Baznas menggunakan sistem informasi dan manajemen Baznas secara aplikatif, dimana semua keuangan di Baznas Tarakan terhubung ke pusat. (jkr)
Discussion about this post