TANJUNG SELOR – Untuk memulihkan ekosistem di wilayah pesisir, ribuan bibit pohon Bakau (mangrove) ditanam Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) di Desa Ardi Mulyo, Kabupaten Bulungan, Sabtu (23/10/2021).
Penanaman bibit pohon Bakau ini dilakukan simbolis Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H, M.Hum bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Dinas Kehutanan seluruh daerah di Kaltara.
Gubernur menjelaskan, penanaman bibit bakau ini untuk menggantikan pohon-pohon bibit di wilayah pesisir yang telah rusak atau mati termakan usia. Di mana, dalam aksi pelestarian hutan mangrove ini terdapat sekitar 8.000 bibit bakau ditanam.
“Kegiatan ini bentuk upaya Pemprov Kaltara melestarikan hutan mangrove di Kaltara, apalagi hutan mangrove di Kaltara saat ini menjadi percontohan dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,” jelas Gubernur.
Selain upaya melestarikan hutan mangrove, Gubernur mengatakan, penanaman bibit Bakau ini untuk mengembalikan ekosistem yang hidup diseputaran hutan mangrove, mulai terancam keberadaanya akibat rusaknya pohon Bakau.
“Jika hutan mangrove rusak pasti ekosistem disekitarnya juga mati, jadi penanaman pohon bakau ini sangat perlu untuk memperbaiki ekosistem yang ada,” kata Gubernur.
Saat ini luas hutan mangrove mencapai 181 ribu hektar tersebar di seluruh daerah di Kaltara. Melalui upaya pelestarian ini, ke depannya luas hutan mangrove terus bertambah.
“Target kita bisa mencapai 200 hektar lebih, sehingga keberadaan hutan mangrove di Kaltara ini berdampak baik dan menambah nilai ekonomis bagi masyarakat sekitarnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur turut mengajak masyarakat Kaltara untuk bersama-sama menjaga kelestariran hutan mangrove di Kaltara. Jika perlu, jika ada masyarakat yang mengetahui adanya pohon bakau yang rusak segera dilaporkan kepada terkait.
“Mari kita sama-sama jaga hutan mangrove, jika ada yang rusak segera laporkan agar dapat segera diperbaiki,” harapnya. (Adpim)
Discussion about this post