TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mendukung upaya Kementerian Sosial mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tertunda.
Hal itu ditegaskan Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes usai menghadiri rapat bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait pemadanan data penyaluran bansos di Hotel Royal Crown Tarakan, Jumat (30/10/2021).
Dari hasil rapat tersebut diketahui masih banyak warga yang belum mendapatkan bansos untuk tiga bulan terakhir, terhitung Juli hingga September.
Termasuk di Kota Tarakan. Dimana data yang diterima Wali Kota lebih dari 1.600 warga penerima manfaat belum mendapatkan bansos.
“Persoalannya seperti tadi, orangnya enggak datang dan sebagainya. Upaya-upaya disampaikan oleh ibu menteri saya kira hal yang baik,” ujar Wali Kota Tarakan Khairul kepada awak media ditemui usai pertemuan.
Karena itu, Pemkot Tarakan siap memfasilitasi penyalurannya dengan menyiapkan tempat dan transportasi untuk menjemput warga.
“Hari minggu kita kumpulin semua, kami nanti siapkan kendaraan dan penjemputan, nanti dibagi di halaman parkir supaya mudah-mudahan yang tertunda ada 3 bulan, Juli, Agustus, September itu bisa diserahkan. Karena nanti November kan ada lagi yang keluar,” tuturnya.
Terkait penyalurannya, Wali Kota Khairul menyerahkan kepada Kementerian Sosial. Namun informasi yang diperolehnya, penyaluran kemungkinan dilakukan oleh bank yang ditunjuk secara tunai, sesuai arahan mensos.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Khairul juga turut menyaksikan penyerahan simbolis bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada warga Tarakan yan diserahkan oleh Mensos Tri Rismaharini.
Program ATENSI ini meliputi enam jenis bantuan dari tiga satuan kerja (satker) di bawah naungan Kementerian Sosial dengan total bantuan mencapai Rp 764.375.000 kepada 334 orang penerima manfaat.
Di antaranya bantuan uang tunai via rekening kepada 26 anak yatim serta bantuan peningkatan nutrisi senilai Rp 7,8 juta. Bantuan ini berada di bawah Satker Balai Budi Luhur Banjarbaru.
Dalam program ini juga diberikan bantuan kursi roda dan tongkat kaki kepada 10 orang lanjut usia dengan nilai Rp 10.375.000. Selain itu, 200 orang menerima sandang pangan dan papan serta alat bantu senilai Rp 480.000.000. Bantuan ini di bawah naungan Satker Balai Gau Mabaji Makassar.
Bagi penyandang disabilitas, diberikan bantuan kebutuhan dasar, bantuan modal usaha, bantuan protesa (kaki palsu), tongkat penuntun adaptif.
Bantuan tersebut, menurut Tri Rismaharini, merupakan bantuan yang setiap tahun diprogramkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial.
“Ini tugasku lah memang, ya aku harus ngerti,” ujar Tri Rismaharini kepada awak media ditemui usai menyerahkan bantuan. (jkr)
Discussion about this post