TARAKAN – Tidak mencukupinya pasokan oksigen medis membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan tidak mengoperasikan sementara waktu peralatan ventilator untuk mendukung penanganan pasien Covid-19.
Seiring terus meningkatnya kasus Covid-19 secara signifikan, jumlah pasien Covid-19 di RSUD Tarakan semakin bertambah. Saat ini angkanya telah mencapai 100 pasien, hampir mendekati kapasitas tempat tidur sebanyak 120 bed.
Status pasien yang dirawat bergejala sedang dan berat membuat hampir semua membutuhkan oksigen. Bahkan, pada Rabu (28/7) diinformasikan oleh manajemen RSUD Tarakan, ada 10 pasien dalam kondisi kritis dan butuh peralatan ventilator.
Sayangnya, 10 unit alat ventilator yang dimiliki RSUD Tarakan, tidak bisa digunakan. Bukan karena rusak, melainkan tidak cukup oksigen untuk memfungsikan peralatan tersebut.
Menurut Direktur RSUD Tarakan RSUD Tarakan dr. Franky Sientoro Sp.A, untuk memfungsikan alat ventilator, dibutuhkan oksigen dengan kadar 20 liter per menit.
“Alat ini membutuhkan suplai oksigen sekitar 15 sampai 20 liter per menit untuk ventilator dan alat kami ada 10 ventilator, ada High flow Nasal Canule 65 liter per menit, terpaksa kami tidak berani melakukan dan tidak bisa dilakukan karena keterbatasan oksigen,” ujar Direktur RSUD Tarakan dr. Franky Sientoro Sp.A, Rabu (28/7).
Kondisi ini tidak hanya terjadi di ruang perawatan untuk pasien Covid-19, tapi juga di ruang ICU non Covid-19. Untuk tetap melayani pasien, RSUD Tarakan hanya menggunakan oksigen sungkup dengan kadar oksigen hanya 10-15 liter per menit.
Pihaknya juga sudah melakukan upaya untuk bisa mencukupi oksigen. Di antaranya menghentikan sementara waktu pelayanan operasi terencana, kecuali operasi darurat. Sehingga oksigen yang ada bisa dimanfaatkan untuk menangani pasien Covid-19 dan lainnya.
Sementara dalam mencari oksigen, selain antre di pabrik oksigen medis di Tarakan, pihaknya juga berupaya mencari oksigen dengan meminta bantuan kepada produsen oksigen industri, serta menunggu kedatangan bantuan oksigen yang diupayakan Pemkot Tarakan.
Dengan peningkatan pasien Covid-19, pihaknya kini membutuhkan 200 hingga 300 tabung oksigen dalam sehari. Sementara yang bisa disiapkan hanya mencapai 100 lebih tabung oksigen.
Dengan kondisi yang dirasakan RSUD Tarakan, Franky Sientoro mengharapkan pengertian masyarakat terhadap kondisi yang dialami RSUD Tarakan. Ia juga mengajak masyarakat untuk turut membantu dalam penanganan Covid-19 dengan melakukan protokol kesehatan secara benar dan ikut dalam program vaksinasi.
“Kita semua jangan tertular covid, ini penyakit yang benar-benar membuat secara psikologis saudara panik dan kami juga melayani di rumah sakit ini dengan kondisi semaksimal mungkin, tapi dalam keterbatasan suplai oksigen,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post