TARAKAN – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Energi Mandiri dan PT. Geopatra Solusindo Energi Pratama mulai merealisasikan kerjasama yang sudah disepakati.
Kedua pihaknya sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman di Jakarta, beberapa waktu lalu, untuk bekerjasama dalam bidang energi. Ketika itu disaksikan juga Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes.
Kini, kedua pihak mulai mewujudkan bentuk kerjasama tersebut dengan melakukan survei terhadap rencana bisnis yang akan dijalankan. Manajemen PT. Geopatra Solusindo Energi Pratama juga telah tiba di Tarakan.
“Menindaklanjuti hasil MoU kita beberapa bulan yang lalu, sebelum puasa, kerjasama Perumda Energi dengan Geopatra. Sekarang mereka ke sini dalam rangka melakukan survei lapangan untuk persiapan melakukan eskekusi beberapa kegiatan-kegiatan dalam MoU itu,” ujar Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes kepada awak media, ditemui usai makan siang bersama dengan manajemen PT. Geoparta, Minggu (20/6/2021).
Beberapa peluang investasi yang ditawarkan Pemkot Tarakan di bidang energi seperti pengolahan sumur tua untuk minyak bumi dan gas, pengolahan air laut menjadi air tawar, pengolahan persampahan dan sebagainya.
Wali Kota memastikan Pemkot Tarakan membuka diri bagi setiap peluang investasi. Karena manfaatnya juga untuk kepentingan daerah. Di antaranya memberikan pendapatan bagi Pemkot Tarakan, menciptakan lapangan kerja baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Geopatra Solusindo Energi Pratama Selamet Riyadi membeberkan rencana bisnis yang akan dilakukan pihaknya terlebih dulu adalah mengolah air laut menjadi air tawar.
Pihaknya mempertimbangkan kebutuhan masyarakat Tarakan akan air bersih. Karena itu, kegiatan survei yang dilakukan untuk mengkaji potensi air laut di sekitar Tarakan.
“Masalah satu pulau yang dikelilingi laut adalah masalah air, dari air laut bagaimana diubah menjadi air yang berguna untuk home industri, untuk masyarakat dan lain-lain,” ujar Selamet Riyadi kepada awak media.
Hasil survei ini nantinya akan dituangkan dalam feasibility studi yang akan menentukan langkah selanjutnya, termasuk besaran anggaran yang dibutuhkan.
“Kita akan lihat feasibility studinya dulu. Besar kecilnya, kebutuhan seperti apa, bagaimana kondisi air lautnya,” tuturnya.
Adapun untuk pengolahan sumur minyak tua, menurut Selamet Riyadi, akan menyusul kemudian. Karena untuk merealisasikannya membutuhkan proses seperti melakukan penelitian dan berkoordinasi dengan pihak terkait menyangkut perizinannya.
Direktur Perumda Tarakan Energi Mandiri Thamrin membenarkan kedatangan PT. Geopatra untuk melakukan survei terhadap rencana pengolahan air laut menjadi air tawar.
“Ini awal tindaklanjutnya. Sudah kita bentuk tahapan-tahapan. Tahapan pertama itu salah satunya kita akan hari ini melakukan penelitian tentang air laut menjadi air tawar untuk konsumsi masyarakat maupun industri,” ungkap Thamrin. (jkr)
Discussion about this post