TARAKAN – Penyakit hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah melebihi 140/90 mmHg. Terkadang banyak masyarakat menderita hipertensi tapi tidak merasakan gejalanya.
Penyakit seputar hipertensi dibahas dalam acara info sehat yang digelar di lantai Satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kamis (17/6/2021).
Untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi, dokter spesialis penyakit dalam RSUD Tarakan, dr. Gusti Hariyadi Maulana M.Sc, Sp.PD, KGH menyarankan masyarakat rutin mengecek tekanan darahnya minimal satu bulan sekali.
“Periksa tekanan darah secara teratur, bisa di rumah, posyandu lansia, puskesmas, klinik, atau fasilitas kesehatan tingkat pertama, tidak perlu langsung ke RSUD Tarakan,” ujar Gusti saat menyampaikan materinya.
Dengan memeriksa di fasilitas kesehatan, masyarakat bisa konsultasikan penyakitnya kepada ahlinya dan mendapatkan pengobatan. Jangan berkonsultasi kepada yang bukan ahlinya.
masyarakat yang akan mengecek tekanan darahnya, disarankan sebelum mengecek usahakan dalam posisi duduk dengan interval waktu 2 sampai 5 guna mengatur tekanan darah. Masyarakat juga tidak boleh minum kopi, tidak boleh minum obat dan buang air kecil sebelum pemeriksaan.
Alumni S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat ini juga menyarankan agar dalam pengobatan, penderita hipertensi mengikuti anjuran dokter dengan meminum obat secara rutin. Jika tidak, berpotensi menimbulkan komplikasi.
“Misalnya (tensi) 160, minum obat, (turun) 120. Setelah 120, kok menyetop sendiri, diam saja sampai tensinya naik lagi sampai 160 baru minum obat lagi, nah fluktuasi itu sendiri menimbulkan masalah. Hipertensi itu obatnya harus teratur diminum setiap hari di jam yang sama. Kalau senangnya minum pagi, hari ini pagi, besoknya pagi, besoknya pagi, besoknya pagi. Jangan tunggu naik dulu baru minum,” sarannya.
Dalam kondisi tekanan darah mencapai 120 sampai dengan 139 mmHg, sudah termasuk pre hipertensi. Untuk penanganannya, menurut pria kelahiran Bogor, 16 Januari 1981, biasanya tidak memerlukan obat. Akan tetapi ia menganjurkan untuk melakukan perubahan pola hidup sehat.
Seperti tidak mengkonsumsi garam dapur berlebihan, dalam hal ini yang diperbolehkan tidak lebih dari 2,5 gram per hari atau 1 sendok teh per hari.
Disamping itu, batasi konsumsi makanan berlemak. Misal, makan gorengan yang digoreng dengan minyak yang sudah berkali-kali digunakan. Karena mengandung lemak jenuh dampak terkena panas dan itu berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu dianjurkan memakai minyak goreng yang baru.
Kurangi juga konsumsi gula secara berlebihan, rutin berolahraga ringan seperti senam atau jooging yang dilakukan dengan pola meningkat, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, stop merokok, hindari makanan instan dan hindari stres.
Jika tekanan darah tinggi sudah sangat tinggi lebih dari 180/120 mmHg, segera dirujuk ke rumah sakit. Dalam hal ini, RSUD Tarakan juga bisa menangani penyakit hipertensi bersama komplikasinya yang ditunjang dengan peralatan medis yang memadai.
“Kalau yang sudah ke rumah sakit pasti dia yang sudah ada komplikasi dan sebagainya. Untuk penanganannya kita sering menangani dan hasilnya baik-baik saja, selama pasien itu nurut. Jangan tadi, Senin minum obat, eh tekanan darah saya turun, Selasa atau Rabu tidak diminum obatnya. Kamis atau Jumat dia pusing lagi, diminum lagi obatnya,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post