TARAKAN – Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Di antaranya dengan berencana membuka sejumlah layanan spesialis baru.
Rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan ini sudah mengoperasionalkan empat besar layanan spesialis. Yakni poli penyakit dalam, poli kebidanan dan kandungan, poli anak dan poli bedah.
Selain itu, RSUKT juga membuka layanan dasar. Seperti layanan IGD 24 jam, poli rawat jalan, poli obsgyn, poli gigi, poli penyakit mulut, poli psikologi, laboratorium, radiologi, rawat inap, kamar bedah, kamar bersalin, ruang ICU, perinatologi dan pemulasaran jenazah.
Tahun ini, rumah sakit tipe C ini akan membuka lagi empat layanan spesialis. Yakni jantung, paru, kulit, dan saraf. Rencana itupun sudah dikonsultasikan kepada Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Tarakan dan telah disetujui.
“Dalam waktu dekat kita akan merekrut beberapa spesialis. Misalkan saraf, paru, jantung dan kulit, sudah kita siapkan anggarannya tahun ini. Kita sudah koordinasi dengan TAPD dan pak Wali Kota, sudah disetujui untuk usulan anggarannya, bisa terlaksana sehingga layanan rumah sakit kota semakin luas dan rumah sakit Tarakan makin banyak pilihannya,” ujar Direktur RSUKT dr. Joko Hariyanto kepada awak media, Jumat (30/4/2021).
Dalam rangka membuka layanan spesialis baru ini, Manajemen RSUKT akan membuka penerimaan dokter spesialis dalam waktu dekat. Joko Hariyanto berharap ada dokter yang berminat.
Selain itu, Pemkot Tarakan juga memberikan kebijakan untuk membuka diri jika ada dokter spesialis yang berminat pindah wilayah kerja dari daerah lain ke Tarakan. Baik di Provinsi Kaltara maupun di luar Kaltara.
“Sekiranya yang PNS ingin bergabung dengan Pemerintah Kota kita juga selalu terbuka untuk menerima teman-teman spesialis yang ingin kerja di Pemerintah Kota Tarakan di rumah sakit kota,” ungkapnya.
Selain memenuhi sumber daya dokter, RSUKT juga akan melengkapi sarana pendukung layanan spesialis baru ini. Hal itu pun sudah diperhitungkan manajemen RSUKT.
Dibeberkan Joko Hariyanto, tahun ini pihaknya mendapatkan dana dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 20 miliar untuk pengadaan alat-alat kesehatan.
Bantuan tersebut, akan dimanfaatkan untuk pengembangan layanan kesehatan di RSUKT. Misalnya membeli peralatan untuk layanan jantung, paru dan sebagainya. Selain itu, juga untuk pengadaan genset dengan kemampuan daya yang lebih besar untuk mendukung pelayanan di RSUKT. Sementara kemampuan daya dari genset yang dimiliki RSUKT saat ini hanya 460 kilo volt (Kv) dan dianggap kurang memadai jika terjadi pemadaman listrik.
“Jadi tahun ini kita rencana mengadakan sebesar 1 mega watt genset, mudah-mudahan bisa terwujud dan bisa menjadi back up untuk rumah sakit,” harapnya.
Selain itu pihaknya juga mendapatkan bantuan Rp 1 miliar untuk pengadaan program simulasi manajemen rumah sakit. Dengan program ini, Joko Hariyanto berharap bisa sejalan dengan visi misi Pemkot Tarakan yakni menjadikan Tarakan sebagai kota maju dan sejahtera dengan Smart City.
RSUKT Tarakan saat ini sudah menerapkan sistem digital atau paperless, tidak lagi menerapkan dokumen manual. Termasuk mengembangkan berbagai aplikasi layanan. Di antaranya Aplikasi Pelayanan Elektronik Melayani Masyarakat Tertangani Segera (APEM MANIS) yang menjadi percontohan untuk pelayanan secara online di Indonesia.
Selain itu, RSUKT juga telah menerapkan klaim BPJS Kesehatan dengan aplikasi. Semua itu dilakukan untuk mempermudah proses pelayanan di rumah sakit dan agar lebih transparan dan akuntabel. (jkr-1)
Discussion about this post