TARAKAN – Diberlakukannya larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 oleh Pemerintah Pusat, membuat masyarakat memilih berangkat sebelum masuk tanggal tersebut. Dampaknya terjadinya lonjakan penumpang di Bandara Juwata Tarakan.
Diakui Kepala Bandara Juwata Tarakan Agus Priyanto, terjadi lonjakan penumpang sejak 30 April hingga 4 Mei 2021. Lonjakannya bisa mencapai 3 kali lipat dari hari biasa yang hanya 500 penumpang, bisa mencapai 1.500 penumpang.
“Lonjakan empat hari ini meningkat terus. Sampai di atas 1.000 – 1.500, tapi belum sampai 2.000. Ini indikasi bahwa dengan diberlakukannya SE 13/2021 yang di mudik mulai tanggal 6, itu mereka mengantisipasi, mereka sudah berangkat sebelum tanggal 6,” ujar Agus Priyanto kepada awak media, Selasa (4/5/2021).
Meski diberlakukan larangan mudik mulai 6 Mei, Agus Priyanto memastikan Bandara Juwata Tarakan tetap beroperasi. Menurutnya, maskapai memang sudah berkomitmen tidak terbang melayani penumpang selama larangan mudik, akan tetapi air line tetap melayani penerbangan cargo.
“Kami akan tetap melayani penerbangan cargo. Sriwijaya mau terbang cargo. Jadi kami tetap beroperasi dari masa pengetatan, peniadaan,” tuturnya.
Sementara itu, untuk pesawat perintis, dipastikan Agus Priyanto, tetap beroperasi. Karena perintis termasuk yang dikecualikan di dalam SE Kepala Satgas Tahun 2021 bersama dengan yang melakukan perjalanan dinas, ibu hamil yang mau melahirkan dan yang meninggal.
“Perintis tidak masuk di dalam SE. Dan perintis itukan hanya aglomerasi, hanya antar kabupaten dan kota. Ada satu yang ke Maratua sama ke Berau, frekuwensinya seminggu cuma satu,” tuturnya.
Bandara Juwata Tarakan sendiri tetap membuka posko angkutan lebaran sejak 6 – 24 Mei 2021 di terminal Bandara Juwata Tarakan. Meskipun tidak ada penumpang, namun Agus Priyanto menilai tetap perlu dilakukan pengawasan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (jkr-1).
Discussion about this post