TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan di bawah kepemimpinan dr. H. Khairul M.Kes dan Effendhi Djuprianto menuntaskan program 10 ribu sambungan PDAM gratis bagi Warga Berpenghasilan Rendah (MBR), lebih cepat dari target lima tahun kepemimpinannya.
Eni Markus menjadi warga ke 10 ribu yang beruntung dipasangkan sambungan PDAM gratis di rumahnya. Ibu rumah tangga yang tinggal di jalan Cahaya Baru RT 04 Kelurahan Karang Harapan Kecamatan Tarakan Barat inipun telah memanfaatkan air bersih.
Pemasangan PDAM gratis ke rumah Eni Petrus yang dilakukan Perumda Tirta Alam Tarakan disaksikan Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes dan sejumlah pejabat Pemkot Tarakan lainnya. Hadir juga Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan Iwan Setiawan dan Dewan Pengawas Abdul Azis Hasan.
Wali kota membeberkan, program pemasangan sambungan PDAM gratis bagi warga berpenghasilan rendah merupakan salah satu janji politik Khairul dan Effendhi Djuprianto yang kemudian dituangkan dalam program unggulan Pemkot Tarakan setelah terpilih. Dari awal memang ditargetkan 10 ribu sambungan, sama halnya dengan perumahan tanpa DP.
Target itu dipatok menyesuaikan anggaran, dengan asumsi setiap tahunnya terpasang 2 ribu sambungan rumah. Sehingga dalam jangka waktu lima tahun bisa selesai 10 ribu sambungan rumah.
“Tetapi kan dalam perjalanannya, disamping kita menggunakan dana APBD, kita juga ada dana bantuan dari APBN. Sehingga itu mempercepat program pencapaian 10 ribu,” beber wali kota kepada awak media.
Tetapi sekali, program tersebut tidak berhenti setelah mencapai target. Wali kota menegaskan, jika masih ada yang perlu dipasang yang masuk kategori warga berpenghasilan rendah, R1, R2, R3, R4 dan niaga kecil, tetap masuk dalam program sambungan PDAM gratis.
Bahkan tahun ini akan ada tambahan 2 ribu kuota pemasangan PDAM gratis lagi dari Pemerintah Pusat. Dengan demikian hingga tahun ini diperkirakan bisa mencapai 12 ribu sambungan gratis. Tambahan 2 ribu sambungan ini akan dipasang sekira Juli.
Selain itu, wali kota juga menjelaskan, seiring bertambahnya perumahan MBR, tahun depan juga kemungkinan akan tetap diprogramkan. Ditambah lagi saat ini Pemkot Tarakan sedang membangun jaringan air bersih bersama Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Binalatung kapasitas 30 liter per detik.
“Saya kalau jadi tahun ini insyaAllah tahun depan juga itu akan mengalir juga yang wilayah Pantai Amal, Tanjung Batu, Tanjung Pasir. Itu kalau kita hitung sekitar 3 ribuan SR,” tutur wali kota.
Karena masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan masih ada 3 tahun lagi, diperkirakan penambahan sambungan PDAM bisa mencapai dua kali lipat. Karena itu, program smbungan PDAM gratis akan menyesuaikan kebutuhan.
Sementara itu, Eni Markus tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya karena telah menikmati layanan air bersih. Pasalnya, Eni Markus harus menunggu kurang lebih tiga tahun baru terpasang sambungan PDAM gratis di rumahnya.
“Sangat senang, sangat terharu, sangat berterima kasih, sebab kalau kita bilang segala sesuatu air yang paling kita utamakan. Biar orang bilang enak kita makan kalau airnya tidak ada, tidak juga lengkap,” tutur ibu yang telah dikaruniai 10 anak hasil pernikahannya dengan Petrus Sampe.
Eni Markus tergolong warga kurang mampu. Ia tinggal di rumah kayu dengan tanah yang masih dicicil. Ia ditemani sebagian anak-anaknya yang masih kecil. Sedangkan yang besar tinggal dengan tantenya karena kondisi atap rumah yang bocor. Sementara suaminya berada di Malaysia tanpa bekerja karena kondisi Pandemi Covid-19.
Eni Markus merupakan TKI yang dipulangkan dari Malaysia dan tinggal di Tarakan. Selama tiga tahun tinggal di rumahnya dan belum terpasang PDAM gratis, Eni Markus harus bersusah payah mendapatkan air bersih.
Anak-anaknya yang masih kecil turut membantu mencarikan air bersih dengan meminta ke tetanggnya, membawa jerigen 5 liter dan 20 liter yang sudah otomatis harus irit menggunakannya. Karena itu, saat dipasang PDAM gratis, Eni Markus sangat bahagia, ia tidak susah lagi mendapatkan air bersih. (adv/jkr-1)
Discussion about this post