TARAKAN – Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), semakin meluas di Kalimantan Utara (Kaltara).
Sejumlah instansi telah memanfaatkan QRIS sebagai alat pembayaran digital. Terbaru adalah Kepolisian Resor (Polres) Tarakan yang menggunakan QRIS untuk pembayaran PNBP. Seperti biaya administrasi pembuatan SIM, BPKB, STNK dan SKCK.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan telah memanfaatkan untuk pembayaran retribusi parkir dan berbelanja aneka kuliner di taman Berkampung.
Penggunaan QRIS untuk pembayaran pembuatan PNBP diresmikan Polres Tarakan melalui launching bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara secara virtual, Minggu (4/4/2021).
Menurut Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira, penggunaan QRIS merupakan upaya kepolisian dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Dalam hal ini dapat kita sadari bahwa Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama satu tahun masih menjadi topik utama permasalahan di dunia. Salah satunya kita alami di Indonesia,” ujar kapolres dalam sambutannya.
Di Tarakan sendiri, informasi terbaru yang diperolehnya, angka Pandemi Covid-19 sudah mulai menurun.
“Kami dari Polres Tarakan bekerjasama dengan Bank Indonesia berinovasi untuk mengurangi dan mencegah Covid-19 yang dapat membahayakan masyarakat,” lanjut kapolres.
“Akhirnya dengan seizin Bank Indonesia, kita menggunakan fasilitas yang ada yaitu kanal QRIS untuk membantu pembayaran PNPB, SIM, STNK. Dengan tujuan untuk dengan program pemerintah mematuhi ptotokol kesehatan,” lanjutnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Yufrizal mengapresiasi upaya Polres Tarakan yang membantu perluasan penggunaan QRIS di Tarakan.
“Kami mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Polres Tarakan beserta seluruh jajaran yang telah menginisiasi upaya perluasan pembayaran PNBP ini dengan kanal QRIS. Selamat dan sukses kepada Polres Tarakan,” ujar Yufrizal dalam sambutannya.
Untuk tahun ini, Bank Indonesia menargetkan 12 juta merchant, meningkat dari tahun lalu. Dengan QRIS, ini dapat pembayaran lebih efisien pembayaran dan menghindari terjadinya risiko seperti kebocoran ataupun penularan virus. Karena itu, Yufrizal mengharapkan dukungan masyarakat untuk menggunakan kanal QRIS. (jkr-1)
Discussion about this post