TARAKAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan kembali mendapat sorotan karena 2 warga binaannya terlibat kasus penyelundupan sabu seberat 2 kilogram yang diungkap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara bekerjasama Kantor Bea dan Cukai Tarakan pada 8 Maret 2021 lalu.
Dari pengungkapan kasus tersebut, aparat mengamankan 4 tersangka. Di antaranya 2 tersangka merupakan warga binaan Lapas Tarakan inisial SA dan AS. Mereka berperan menyuruh dan ikut mengendalikan.
“Sehingga satu kasus ini dengan barang bukti 2 kilogram sabu ini kita dapat menangkap 4 orang. 1 yang mengambil pertama sebagai kurir, kemudian yang menerima, kemudian yang menyuruh dan ikut mengendalikan,” ujar Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol Samudi dalam keterangan persnya, Rabu (14/4/2021).
Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan Yosef Benyamin Yambise yang dikonfirmasi terkait hal itu menyatakan pihaknya sudah melakukan pengawasan. Namun petugas yang minim dan lingkungan yang tidak mendukung, menjadi alasan.
“Petugas minim, lingkungan yang tidak mendukung, namun kegiatan penggeledahan dan razia sudah kita lakukan,” tuturnya, Rabu (14/4/2021).
Ia mencontohkan seperti kondisi lapas yang over kapasitas. Dari jumlah kapasitas 421 orang, sekarang sudah mencapai,1.112. Jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah petugas yang lebih sedikit.
Kondisi itu menyulitkan pihaknya untuk mengontrol barang tersebut. Akan tetapi rutinitas melakukan penggeledehan yang sifatnya insidentil tetap dilakukan.
Selain itu, kondisi lingkungan sekitar Lapas yang dikelilingi penduduk, ditambah adanya jalan umum, dinilai Yosef tidak menunjang proses pihaknya dalam melakukan pembinaan, keamanan dan ketertiban.
Meski demikian, ia tetap mendukung langkah aparat penegak hukum dalam penegakkan hukum. Dengan siap bekerjasama dan bertukar serta pengembangan informasi terkait berbagai kasus, tidak hanya narkoba.
Ia juga menegaskan akan menindak jika ada oknum petugas lapas yang ikut terlibat. “Kalau ada petugas terlibat kami tindak, Kalapas tidak main-main. Awal saya tugas, dua kali melakukan tes urine kepada seluruh petugas, hasilnya negatif. Kami minta dukungan masyarakat sama-sama menjaga ketertiban,” tegasnya. (jkr-1)
Discussion about this post