NUNUKAN – Di tengah padatnya rutinitas selaku Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid masih menyempatkan diri untuk menyampaikan kuliah umum di Politeknik Negeri Nunukan. Ada dua materi yang diberikan tentang latihan dasar kepemimpinan, yaitu berupa baku dan secara alami.
“Maaf saya sedikit kaku, karena tidak terbiasa jadi guru atau dosen, dan saya tidak biasa menjelaskan sesuai dengan buku yang mengutamakan teori, karena tipikal saya itu berkembangnya dari pengalaman. Jadi terkadang ilmu ilmu pasti yang ada di buku dan sebagainya, saya jadikan saja sebagai referensi dalam perjalanan dan karier saya, makanya di sini saya akan bawa dua materi tentang kepemimpinan, yang bersifat baku dan yang alami, terjadi seiring berjalannya waktu,” Ungkap Laura membuka penyampaiannya.
Tampil dengan nuansa sederhana, Bupati Laura memaparkan dasar-dasar kepemimpinan di depan kurang lebih 50 mahasiswa yang hadir di aula pertemuan, Politeknik Negeri Nunukan, Jumat (26/3/2021).
Dalam teori kepemimpinan, orang nomor satu di Kabupaten Nunukan ini mengatakan seorang pemimpin harus mempunyai target ataupun visi dalam pemerintahan. Menurutnya seorang bupati pasti mempunyai visi misi yang menjadi target seorang pemimpin.
“Seperti contoh baris berbaris, tentu seorang pemimpin barisan punya niat, punya visi, barisannya harus rapi, harus indah itu juga pemimpin, pemimpin barisan, pemimpin upacara juga harus memastikan bahwa semua peserta upacara dalam keadaan siap, begitu juga dalam menjalankan pemerintahan, pemimpin itu mengarahkan, misalnya akan mau dibawa ke mana daerah kita, targetnya apa,” jelas Laura.
Lanjut materi keduanya, Bupati Laura membahas tentang perjalanan karier hingga menjadi pemimpin di Kabupaten Nunukan. Dalam paparan tersebut Bupati Laura mengatakan bahwa dirinya sejak kecil tergolong keras, melakukan sesuatu dengan yang diinginkan, sehingga sempat orang tuanya mengeluarkan statement.
“Apa yang saya perbuat, saya sendiri yang akan merasakannya. Ini sedikit agak beda, dimana biasanya orang tua lain biasanya mengharuskan anaknya untuk ikut maunya, tapi orang tua saya waktu itu tidak seperti itu, jadi saya lakukan sesuai keinginan saya dan resikonya apa pada saya pula. Saya berteman dengan siapa saja, saya ada teman pecandu narkoba, bahkan Aco dan Dulla itu adalah teman saya, jadi saya bersyukur saya dapat memilih jalan yang benar sehingga dapat memimpin dan jadi Bupati Nunukan,” tuturnya.
Nah yang di sesalkan, tutur Laura, semasa sekolah SMP dan SMA, karena dirinya lebih cenderung tergolong santai, akhirnya nilai berkurang dari yang semula waktu SD selalu rangking.
“Ilmu kalau tidak di asa pasti akan menurun begitu juga yang saya alami, karena saya tergolong santai akhirnya nilai saya berkurang,” jelas Laura.
Tidak lupa, Bupati Laura memberikan semangat kepada para mahasiswa bahwa anak muda sekarang tidak boleh dipandang sebelah mata. Terbukti sudah banyak pemuda tapi mampu menjadi pemimpin. Contoh seperti banyak menjadi DPRD maupun DPR RI ada juga di bagian swasta dan aktivis maupun pengusaha yang berhasil usia masih muda.
“Dan saya sangat mengharap kepada adik-adik semua, jaga masa mudanya, jangan habiskan masa muda kita dengan sia-sia atau santai, tetapi bagaimana kita bisa mengisi masa muda kita dengan hal hal yang lebih produktif lagi, agar ke depan kita itu sedikit gampang,” ungkap Laura.
Paparan kurang lebih 1 jam berlangsung akrab dan disambut antusias oleh para mahasiswa. Sehingga banyak diantaranya bertanya. Diantaranya adalah Putri Wandini yang bertanya cara Asmin Laura dapat membagi waktu, dengan menjadi orang nomor satu di Nunukan dan juga sebagai seorang istri dan ibu di rumah. Laura menjawab dengan santai.
“Alhamdulillah, saya mempunyai keluarga yang sangat mensupport pekerjaan saya, karena saya menjadi pejabat publik berkat dorongan dan dukungan keluarga besar saya sehingga tidak terlalu mempermasalahkan persoalan dunia kerja saya, dan untuk membagi waktu dengan suami dan anak dengan cara saya manfaatkan di saat saya sudah tidak bekerja, saya fokus dengan mereka,” jawabnya. (humas)
Discussion about this post