TARAKAN – Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang merebak mulai tahun lalu, membuat aktivitas diberbagai bidang, terhenti, termasuk di bidang olahraga.
Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalimantan Utara (Kaltara) tidak bisa menggelar kompetisi atau pertandingan, maupun kegiatan lainnya karena terkendala penerapan protokol kesehatan.
Namun, seiring mulai terkendalinya Covid-19 serta membaiknya perekonomian, induk cabang olahraga sepakbola di Bumi Benuanta itu kembali mengangedakan kegiatan.
Itu terungkap dari hasil Rapat Kerja Daerah (Rakerprov) PSSI Kaltara yang berlangsung di Hotel Bahtera Tarakan, Minggu (25/3/2021). Sejumlah kompetisi akan digulir tahun ini, sebagai tindaklanjut kompetisi nasional.
“Kita juga persiapan untuk agenda kegiatan 2021. Di antaranya Liga 3, Piala Suratin, Usia-17, 15, 13, sepakbola putri Piala Pertiwi,” ujar Ketua Pengprov PSSI Kaltara Hendra Radianto kepad awak media, ditemui usai rapat.
Selain itu, pihaknya juga merancang kompetisi lokal di luar dari agenda nasional. Yakni Piala Gubernur Kaltara, Piala Ketua DPRD Kaltara dan Piala Ketua Asprov PSSI Kaltara.
Untuk Piala Gubernur Kaltara, Hendra –sapaan akrabnya- mengaku sudah bertemu Gubernur Kaltara di kediamannya, beberapa hari lalu.
“Itu beliau mintanya kalau bisa diputar di masing-masing kabupaten. Jadi Nunukan mutar, Malinau mutar, nanti juaranya baru kita pertemukan di provinsi, entah di Tarakan, di Bulungan, di Malinau atau di manapun. Itu maunya pak Paliwang. Pak Paliwang kebetulan antusias sekali dengan event itu,” tuturnya.
Sementara untuk Piala Ketua DPRD Kaltara, merupakan pertandingan sepakbola untuk putri yang mempertemukan tim-tim dari seluruh Kaltar.
Turnamen ini sebenarnya sudah digagas Asprov PSSI Kaltara sejak tahun lalu bahkan sudah disiapkan pialanya. Akan tetapi menurut Hendra, tidak jadi digelar karena pandemi Covid-19.
Sementara untuk Piala Ketua Asprov PSSI Kaltara merupakan liga pelajar yang mempertemukan tim-tim pelajar. Format pertandingan dirancang berupa kompetisi yang dimaksudkan untuk menambah jam terbang tim-tim pelajar dalam mempersiapkan diri mengikuti kompetisi sepakbola pelajar level nasional.
“Kelemahan kita adalah kita tidak punya jam terbang yang memadai. Jadi kalau kita ngirim tim Suratin, misalnya Nunukan menang, mewakili Kaltara, main di luar, kalahnya itu luar biasa. Setelah kita evaluasi, kita kalah di jam terbang, makanya liga pelajar ini, kita bukan dalam bentuk turnamen, liga pelajar ini kompetisi terbesar pelajar di Kalimantan Utara. Tujuannya apa, biar anak-anak SD, anak-anak SMP dan anak-anak SMA, itu bisa bertanding,” bebernya. (jkr-1)
Discussion about this post