TARAKAN – Program vaksinasi coronas virus disease (Covid-19) tahap pertama akan dimulai hari ini (14/1/2021) di seluruh Indonesia. Di Kalimantan Utara (Kaltara), dimulai dengan Kota Tarakan dan Kabupaten Bulungan.
Vaksin buatan Sinovac itu sudah didistribusikan Dinas Kesehatan Kaltara pada Rabu (13/1/2021). Vaksin dikirim ke Tarakan menggunakan speedboat dan tiba di pelabuhan Tengakayu I pada Rabu siang.
Sejumlah aparat keamanan dari Polres Tarakan dibantu Brimob Polda Kaltara mengawal pendistribusian vaksin Sinovac menuju gudang penyimpanan.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 dr. Devi Ika Indriarti membeberkan, ada 10 pejabat yang akan divaksin secara simbolis, sebelum didistribusikan ke tenaga kesehatan.
Di antaranya adalah Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Tarakan Tarmiji yang mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan.
“Yang ini adalah Asisten I sebagai wakil daripada pemerintah kota. Karena pak wali kan lagi berhalangan, lagi di luar daerah. Kemudian bapak Wawali bersedia, cuma kan batasan umurnya tidak boleh melebihi daripada 59 tahun dan tidak boleh memiliki penyakit misalnya ginjal, jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, jadi akhirnya Asisten I,” beber Devi Ika Indriarti kepada awak media,
Pejabat lainnya adalah Danlantamal XIII Laksamana Pertama TNI Haris Bima Bayuseto SE, M.Si, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Fatkhuri SH, Kasdim 0907/Trk Mayor Inf Sarwono, Kepala Loka POM Tarakan Musthofa, dr. Saiful Rahman Sp.PK mewakili RSUKT, Direktur RS Pertamina Tarakan drg. Ary Setyo Nugroho, mewakili PPNI Elsam Amd Kep dan dr. Erwin Suherman sebagai perwakilan kepala Puskesmas se Tarakan, termasuk ia sendiri mewakili Kepala Dinas Kesehatan Tarakan.
Devi Ika Indriarti membantah jika pejabat enggan divaksin. Namun karena adanya pembatasan yang ketat terhadap orang-orang yang akan di vaksin.
“Bukan tidak mau, mereka bersedia. Cuma kriterianya agak ketat. Jadi yang memenuhi kriteria saja, kalau salah satu kriteria tidak terpenuhi ya tidak bisa,” bantahnya.
Setelah dilakukan vaksin secara simbolis, barulah vaksin didistribusikan ke tenaga kesehatan. Devi Ika Indriarti membeberkan ada 2.273 orang yang akan di vaksin, dari jumlah awal 2.500 nakes. Jumlah itu berkurang setelah melalui verifikasi lagi. (jkr-1)
Discussion about this post