TARAKAN – Wakil Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Hasan Basri menyalurkan beasiswa program Pemerintah Pusat kepada sejumlah siswa di Tarakan dalam kunjungan kerjanya ke Bumi Paguntaka, Senin (7/12/2020).
Di antaranya kepada sejumlah siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 1 di Kelurahan Selumit, Kecamatan Tarakan Tengah. Hadir dalam acara itu Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tarakan Tajuddin Tuwo.
Hasan Basri menilai bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk dari realisasi janjinya berbuat yang terbaik bagi dirinya dan masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara).
“Alhamdulillah, saya menunaikan janji saya kepada diri saya ya, dan kepada masyarakat Kalimantan Utara untuk tetap berbuat yang terbaik untuk Kalimantan Utara,” ujar Hasan Basri ditemui usai acara.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari program beasiswa dari Pemerintah Pusat yang juga sudah disalurkan beberapa waktu lalu. Menurut Hasan Basri, ia bersama Wakil Wali Kota Tarakan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltara sebelumnya telah menyerahkan bantuan beasiswa untuk siswa Sekolah Dasar (SD).
Sementara pada Senin (7/12/2020), pihaknya menyerahkan bantuan beasiswa kepada sejumlah siswa SMP dan SMA. Yakni di SMP Muhammadiyah 1 dan SMK 3 Tarakan.
Menurut Hasan Basri, bantuan beasiswa tersebut sebenarnya ada juga yang diperuntukkan bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Akan tetapi karena corona virus disease (Covid-19) sehingga Pemerintah Pusat merecofusing anggaran dan hanya sampai pada SMA. Senator asal Kaltara ini berharap pandemi Covid-19 dapat selesai dan tahun berikutnya dapat berlanjut.
Terhadap bantuan beasiswa tersebut, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Tarakan Abdul Rahman mengucapkan terima kasih khususnya kepada Hasan Basri.
“Kami secara lembaga di Perserikatan Muhammadiyah ya cukup berterima kasih kepada seluruh stake holder khususnya kepada bapak Hasan Basri selaku anggota DPD RI yang peduli dengan masyarakat kita khususnya masyarakat yang kurang mampu di dalam melanjutkan pendidikan ini,” ujarnya kepada jendelakaltara.co, ditemui usai acara.
Diakui Abdul Rahman, sekitar 60 persen siswa yang sekolah di Muhammadiyah tidak melakukan pembayaran secara rutin karena alasan ketidakmampuan. Sehingga ini menjadi beban besar terhadap Muhammadiyah yang tidak dipungkirinya, membutuhkan anggaran juga untuk membiayai gaji guru dan lain-lain.
Abdul Rahman meyakini, penyaluran bantuan beasiswa tersebut sudah tepat sasaran melalui seleksi yang dilakukan sekolah.
“InsyaAllah sekolah sudah menyeleksi. Kan di Muhammadiyah itu kan kalau ada masalah anak-anak baik itu pembelajaran maupun pembayaran, itu pasti ada home visit, melihat situasi kondisi, sehingga memang kita dari sekolah dengan orang tua dan siswa itu terjalin komunikasi yang intens,” ungkapnya. (jkr-1)
Discussion about this post