TARAKAN – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo Virtual Pomsae yang digelar Pengurus Provinsi (Pengprov) Kalimantan Utara (Kaltara) sejak Sabtu (19/12/2020) di Hotel Galaxy, diikuti atlet dari 6 dojang (perguruan) se Kaltara.
“Jadi lebih kurang itu ada 6 dojang se Kaltara, kemudian untuk kota sih ada 5 kota,” ujar Ketua Panitia Pelaksana, Herwinda Rahmawahyuni, Sabtu (19/12/2020).
Dibeberkan lebih lanjut, dojang yang ambil bagian di antaranya 3 dojang dari Tarakan. Sisanya dari Bulungan, Malinau dan Nunukan, dengan jumlah peserta mencapai 140 taekwondoin.
Dalam kejuaraan tersebut, dijelaskan Winda –sapaan akrabnya- peserta dibagi dalam dua kategori, festival dan prestasi. Karena dalam kejuaraan tersebut hanya mempertandingkan nomor pomsae atau jurus.
Sedangkan untuk nomor kyorugi direncanakan pada kejuprov tahun depan. Karena menurutnya, saat ini di masa pendemi Covid-19, belum diizinkan untuk melaksanakan pertandingan nomor kyorugi.
Adapun mekanisme pertandingan dengan metode virtual ini, menurut Herwinda, setiap peserta harus merekam terlebihdulu video peragaan jurus disesuaikan dengan sabuk yang dikenakan. “Misalnya sabuk kuning taegeuk 1, sabuk hijaunya taegeuk 2,” bebernya.
Untuk prestasi, menurut Winda, lebih diutamakan pencarian bibit sehingga diambil juara satu, dua dan tiga. Sedangkan untuk festival lebih kurang sama, hanya yang membedakan dari prestasi adalah usia peserta. Di mana untuk festival diikuti atlet usia 5 hingga 6 tahun. Sedangkan prestasi diikuti atlet kategori junior dan kadet.
Video peragaan jurus kemudian dikirimkan ke panitia untuk dinilai oleh dewan wasit. Dalam kejurprov ini, Pengprov TI Kaltara mengundang tiga wasit sertifikat internasional, yakni dua orang dari Balikpapan dan satu orang dari Tarakan. Hadir juga Ketua Komisi Perwasitan Pengurus Besar (PB) TI.
“Jadi boleh dibilang sih penjuriannya agak sedikit ketat ya. Karena sudah standar internasional,” tuturnya. (jkr-1)
Discussion about this post