TARAKAN – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Tedy Arief Budiman Siap menyukseskan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan memberlakukan transaksi non tunai di kawasan kuliner Sebengkok.
Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes telah mengutarakan rencana itu saat menyampaikan sambutannya pada launcing kawasan kuliner Sebengkok, Sabtu (15/1/2022).
Gagasan itu langsung disambut baik Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara yang turut hadir ketika itu. Ia telah berkomunikasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Tarakan untuk memberlakukan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di kawasan kuliner Sebengkok.
“Pak Wali dalam sambutannya mengharapkan ada satu alternatif pembayaran selain non tunai, memang kami dari Bank Indonesia dengan perbankan sudah berdiskusi dengan pak Sekda untuk menyediakan fasilitas QRIS, sekaligus menyuskseskan pembayaran non tunai,” ujar Tedy –sapaan akrabnya- ketika itu.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara akan menindaklanjuti rencana Pemkot Tarakan itu dengan mengajak perbankan sebagai pelaksana, untuk berdiskusi.
Namun, Tedy belum bisa memastikan apakah semua perbankan akan dilibatkan dalam transaksi non tunai di kawasan kuliner Sebengkok. Pihaknya akan menawarkan siapa yang berminat, tentu ditunjang dengan kesiapan perbankan.
“Jadi kita akan menyukseskan apa yang dimaksud oleh pak wali. Mungkin nanti dalam waktu dekat kita akan diskusi dengan pihak perbankan karena memang itu domainnya perbankan, kita hanya mendorong. Insya Allah dalam waktu dekat akan ada alternatif pembayaran non tunai,” tutur Tedy.
Tedy menilai perpuratan roda ekonomi di kawasan kuliner Sebengkok cukup besar. Karena berdasarkan informasi dari Wali Kota Tarakan bahwa kawasan kuliner Sebengkok akan dijadikan pusat kuliner malam hari seperti kawasan Malioboro di Yogyakarta atau Pecenongan di Jakarta.
“Memang tahapannya perlu bertahaplah, tadi saya juga berbicara dengan pak lurah sini, rencananya tahap awal ini akan memvariatifkan, karena kalau kita lihat tadi pak wali juga menyebutkan masih banyak jualan tertentu, nanti untuk ke depannya akan ada variasi, termasuk makanan berat,” ungkapnya.
“Pak wali juga menyebutkan sebagai sumber ekonomi baru. Kan perekonomian kita ini dominasinya dari sektor UMKM. Dengan adanya geliat ini tentunya diharapkan perekonomian akan lebih cepat bergerak, kembali kepada kondisi normal,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post