TARAKAN – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tarakan akan menggelar rapat koordinasi bersama cabang olahraga pada Sabtu (15/1/2022), guna membahas persiapan kontingen Bumi Paguntaka menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I/2022.
Porprov menjadi salah satu agenda kegiatan prioritas KONI Kaltara pada tahun ini. Rencananya, pesta olahraga multi event di Bumi Benuanta itu akan dihelat sekira pertengahan tahun 2022.
Dengan perkiraan itu, hanya ada waktu beberapa bulan saja bagi kabupaten dan kota untuk mempersiapkan kontingen. Karena itu, KONI Tarakan segera menyusun kekuatan.
“Kami rencana hari Sabtu nanti, kami akan rapat koordinasi dengan beberapa cabor,” ujar Ketua KONI Tarakan Rukisah Saleh, Kamis (13/1/2022).
Ia menegaskan, pembinaan atlet tetap berjalan, karena tidak mungkin prestasi bisa diraih jika tidak diiringi dengan latihan.
“Secara teknis ada beberapa cabor sebenarnya sudah mulai melakukan kompetisi baik itu sifatnya provinsi maupun lokal. Itu dalam rangka mempersiapkan walaupun tidak secara spesifik bahwa itu mempersiapkan porprov,” tuturnya.
Disinggung target, Rukisah Saleh menilai sama seperti keinginan semua orang pada umumnya, selalu menginginkan juara umum. Akan tetapi ia bersikap realistis dengan melihat kondisi pembinaan yang ada.
“Namanya orang bertanding kan, pasti target kita bagaimana bisa juara umum. Tapi kan tidak sesederhana itu, kenapa? Kalau kita mengharapkan sesuatu yang maksimal, pasti kan persiapannya kalau kita bicara prestasi tiga poin harus kita persiapkan,” tuturnya.
Alasannya, pertama, menurut Rukisah Saleh, organisasi harus dibenahi terlebihdulu, karena ada beberapa induk cabang olahraga yang selama ini vakum disebabkan kevakuman pengurus di tingkat provinsi. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah cabor di provinsi sudah aktif kembali.
Kedua, dengan organisasi yang bagus dan didukung orang-orang yang memiliki kapasitas dan kepedulian terhadap cabang olahraga tersebut, secara otomatis akan berdampak pada pembinaan olahraga itu sendiri.
Ketiga, tidak dipungkirinya, pendanaan menjadi penentu segalanya. Ia sendiri mengaku sampai saat ini juga belum mengetahui kepastian anggaran yang disiapkan Pemkot Tarakan untuk KONI Tarakan dan cabang olahraga. Hanya informasi yang diperolehnya, tidak lebih dari tahun lalu.
“Sampai detik ini saya belum tahu berapa sebenarnya pemerintah kota untuk anggaran disiapkan ke KONI. Saya dengar sih mungkin kuranglah dari tahun lalu. Tahun lalu itu Rp 500 (juta),” tuturnya.
Rukisah Saleh masih berharap ada penambahan anggaran karena adanya Porprov, meskipun ia bisa memaklumi kondisi keuangan Pemkot Tarakan.
“Harapan kita sih sebenarnya lebih dari itu, tapi ya lagi-lagi kita lihat sendiri dengan kondisi keuangan daerah seperti sekarang kita juga tidak bisa memaksakan, karena kan wali kota juga punya program-program lain barangkali lebih prioritas,” tuturnya.
Karena itu, rapat koordinasi bersama cabang olahraga pada Sabtu nanti menjadi penting karena akan membahas terkait kesiapan kontingen yang disesuaikan dengan kondisi anggaran.
Menurut Rukisah Saleh, kemungkinan pihaknya akan memberlakukan skala prioritas cabor yang akan diikutsertakan ke Porprov, dengan melihat peluang untuk meraih prestasi. Ini dilakukan karena menyesuaikan anggaran.
“Kita akan memilah yang mana sih cabor yang tanda petik bisa kita dapatkan medali. Saya kira penting tapi harus kita pilah,” tuturnya.
Dalam upaya mendapatkan dukungan anggaran, pihaknya juga berencana untuk berkoordinasi lagi dengan Pemkot Tarakan.
“Mungkin secara teknis nanti saya akan ketemu pak Wali, kami akan sampaikan bahwa ini kita hadapi porprov, kira-kira seperti apa tanggapan beliau, saya yakin pak wali rasional melihat sesuatu dan saya kira kalau tidak ada duit tidak mungkin lah pak wali mau tidak mau bantu kita. Tapi sekali lagi kalau anggaran tidak ada kita mau apa?,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post