TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan percaya diri menatap tahun 2022 dengan menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 164 juta.
Tahun lalu, Pemkot Tarakan mampu merealisasikan PAD dan diklaim mencapai target. Paling banyak disumbang dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) seperti Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT).
Disamping itu, keuntungan yang disetor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) turut berkontribusi pada pencapaian target PAD Pemkot Tarakan tahun lalu. Termasuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta PBB.
Capaian itu memotivasi Pemkot Tarakan untuk meningkatkan lagi PAD di tahun ini. Tidak tanggung-tanggung, Pemkot Tarakan berani menaikkkan hingga Rp 50 miliar lebih.
“Tahun 2022 ini Rp 164 miliar kalau tidak salah, naik kira-kira sekitar Rp 50 miliaran dari tahun sebelumnya,” ujar Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes, Jumat (7/1/2022).
Potensi PAD yang sudah berjalan selama ini akan dimaksimalkan lagi oleh Pemkot Tarakan untuk rangka mencapai target tersebut.
Di antaranya adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang menurut Wali Kota Khairul, masih terdapat banyak tunggakan masyarakat. Bahkan utang PBB mencapai Rp 40an miliar.
Meskipun Pemkot Tarakan telah memberikan kebijakan tahun lalu berupa keringanan hanya membayar pokok PBB, namun tetap juga belum menyelesaikan persoalan.
“Ya kita imbaulah kepada masyarakat untuk membayar kewajibannya karena itu juga Karena itu juga untuk pembanguannya,” imbau Wali Kota Khairul.
Pemkot Tarakan juga berharap pada sumber-sumber PAD baru. Seperti kawasan wisata Pantai Amal sudah rampung pengerjaannya untuk tahap satu dan akan dibuka untuk masyarakat.
“Ya tadi, Pantai Amal, itu kan belum masuk. Pasti, pasti, ada kontribusi, ada keluar uangnya, tapi mudah-mudahan ada berkontribusi,” tuturnya.
Khairul menilai, dengan kondisi saat ini, harapan Pemkot Tarakan untuk mencapai kemandirian fiskal sangat tergantung pada PAD. (jkr)
Discussion about this post