TARAKAN – Sebagai provinsi paling bungsu yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Kalimantan Utara (Kaltara) terus menggenjot pembangunan dan berbenah khususnya pemerataan infrastruktur daerahnya.
Masih terdapat daerah-daerah terpencil yang mana akses menuju lokasi tersebut sangat sulit dijangkau sehingga butuh angkutan udara seperti pesawat terbang untuk dapat menjangkaunya.
Atas dasar hal tersebut, Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H, M.Hum menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk “Skema Pembiayaan dan Kerja Sama Dalam Rangka Komersialisasi Pesawat N-219” yang dilaksanakan oleh PT Dirgantara Indonesia (DI) secara daring di VIP Room Bandara Juwata Tarakan, Rabu (5/1/2022).
Adapun tujuan kegiatan ini, terpenuhinya kebutuhan konektivitas Indonesia terutama di wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP). Dimana komersialisasi pesawat N-219 mampu menjadi solusi jembatan udara di Indonesia.
Membuka peluang pendanaan investasi dalam rangka komersialisasi pesawat N-219 di mana pangsa pasarnya yang cukup tinggi, tentunya hal ini sangat dibutuhkan Provinsi Kaltara dalam hal menanggulangi persoalan diperbatasan seperti akses transportasi.
“Saya sangat merespon apa yang sudah dilaksanakan hari ini dan akan kami tindaklanjuti bersama PT DI. Karena kami setiap tahun mengeluarkan anggaran di atas 20 miliar (rupiah, red) untuk subsidi orang dan subsidi barang. Ini kalau kita jadikan untuk pembiayaan pengadaan ataupun kerja sama perusahaan penerbangan saya kira anggaran ini bisa kita gunakan untuk menyewa ataupun membeli secara berkala pesawat ini (N-219, red),” ujar Gubernur Zainal dalam paparannya.
Menurutnya, Kaltara sangat membutuhkannya karena ada 6 bandar udara dan 8 bandar udara perintis. Sementara dari sisi infrastruktur yang ada saat ini di Kaltara, masih banyak wilayah-wilayah tidak bisa dilalui dengan moda transportasi air dan moda transportasi darat.
“Jadi kita harapkan memang adanya pesawat yang dimiliki untuk Kaltara. Dan saya melihat tadi beberapa penyampaian dari Deputi Pendanaan Bappenas pembangunan kereta api itu di Jawa-Sumatera kemudian infrastruktur juga di Jawa-Sumatera,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Kaltara termasuk wilayah 3TP sangat membutuhkan sokongan pembangunan infrastruktur.
“Kita sudah 76 tahun merdeka, tapi masih ada beberapa daerah kita ini yang masih belum terkoneksi untuk transportasi darat,” tegasnya.
Gubernur Zainal berencana malaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT DI dengan Pemerintah Provinsi Kaltara.
“Ini potensi yang bisa saya manfaatkan untuk bisa kerjasama dengan perusahan penerbangan, kontrak pertahun pesawat ataukah memang ada pembiayaan lain bersama-sama membiayai untuk membeli pesawat,” pungkasnya.
Menurut sumber yang dikutip dari wikipedia.org dijelaskan N-219 merupakan pesawat penumpang dan serba guna yang dikembangkan oleh PT DI. Spesifikasi dasar mencakup kapasitas 19 penumpang dan dua mesin turboprop produksi Pratt and Whitney PT6A–42, masing-masing bertenaga 850 shp. (el.r/DKISP Kaltara)
Discussion about this post