TARAKAN – Kondisi pandemi Covid-19 di Kota Tarakan berangsur-angsur membaik. Ditandai dengan penurunan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kini sudah mencapai level paling bawah.
Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes membeberkan sejak Desember tahun lalu, status Tarakan sudah masuk PPKM Level 1. Artinya, aktivitas masyarakat semakin dilonggarkan meskipun masih tetap menerapkan protokol kesehatan.
“18 Desember kalau tidak salah itu Tarakan sudah level 1 bersama-sama waktu itu dengan Malinau dan KTT. Lalu pengumuman 31 Desember, bertambah 1 lagi, Nunukan juga masuk di level 1,” beber Wali Kota Khairul kepada awak media, Senin (3/1/2021).
Dengan kondisi itu, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Tarakan berharap seluruh daerah di Kaltara dapat masuk level 1 sehingga aktivitas antarkabupaten dan kota di Bumi Benuanta lebih leluasa dan tidak menimbulkan kekhawatiran terhadap ancaman gelombang ketiga.
Wali Kota Khairul juga berterima kasih atas peran stake holder terkait dalam mendukung pencegahan dan penanganan Covid-19 di Bumi Paguntaka. Mulai dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, puskesmas, TNI/Polri, Binda dan organisasi profesi yang bersama-sama melakukan akselerasi vaksinasi.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, vaksinasi dosis pertama di Kota Tarakan telah mencapai di atas 80 persen, sedangkan dosis kedua hampir 70 persen. Vaksinasi pelajar juga diperkirakan di atas 50 persen dari sasaran 25 ribu anak usia 6-11 tahun.
“Mudah-mudahan indikasi-indikasi ini menggembirakan sehingga betul-betul kita bisa herd immunity dan tahun 2022 ini status pandemi ini mudah-mudahan sudah bisa dicabut oleh Pak Presiden, kita bisa beraktivitas lebih leluasa lagi,” harap Wali Kota Khairul.
Adapun terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, menurut Wali Kota Khairul, selama status pandemi belum dicabut, masih akan ada pembatasan-pembataswan meskipun penerapannya lebih longgar.
“Mungkin nanti kalau kondisinya membaik kita naikkan jadi 70 persen. Sebenarnya kalau di level 1 aktivitas sudah bisa di 70 persen. Cuma karena secara nasional inikan belum seluruhnya, kalau seluruhnya secara nasional sudah level 1, ya mestinya kita enggak perlu ragu-ragu,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post