TARAKAN – Upaya antisipasi dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terhadap kemungkinan masuknya virus Covid-19 varian Omicron di provinsi termuda ini.
Menurut Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltara Agust Suwandy, pihaknya sudah mengirimkan 7 sampel kasus positif ke Laboratorium Balitbangkes Kemenkes untuk diperiksa.
Sampel tersebut berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi Pemerintah Malaysia melalui Nunukan. Dari sampel tersebut, tiga di antaranya sudah keluar hasilnya.
“Tiga sampel pertama itu telah diperiksa tetapi tidak ada Omicron. Yang ada Delta, kalau Delta kan sudah varian lama. Empat sampel sedang proses,” ujar Agust Suwandy kepada awak media, Kamis (30/12/2021).
Diambilnya sampel PMI untuk diperiksa menurut Agust Suwandy, karena Malaysia terlebihdulu terkonfirmasi varian Omicron. Selain itu dalam persyaratan WGS di antaranya kasus yang ditemukan dari perjalanan luar negeri.
“Jadi kemarin semua yang kita temukan dari luar negeri kebetulan PMI aja yang ada di Kaltara. Ada 7 kasus yang positif kita kirim,” bebernya.
Sebenarnya pihaknya bisa saja mengirim sampel yang lain kalau memang sesuai persyaratan. Misalnya dicntohkan Agust Suwandy, warga beberapa kali terkonfirmasi positif Covid-19.
Atau dari kasus yang penyebarannya terbilang cepat sehingga banyak menularkan kontak erat. Misalnya dalam satu kantor langsung tertular semua. Hal ini dinilainya potensi varian baru.
“Tetapi Alhamdulillah belum ada sih, jadi yang baru kita kirim PMI aja,” tuturnya.
Menurut Agust Suwandy pemeriksaan di Bitbangkes Kemenkes memakan waktu agak lama sekira 2 mingguan. Karena sampel yang diperiksa dari seluruh Indonesia. (jkr)
Discussion about this post