TARAKAN – Mulai 15 Desember nanti, masyarakat sudah bisa menikmati keindahan kawasan wisata Pantai Amal yang telah dibenahi Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan.
Salah satu destinasi favorit di Bumi Paguntaka itu telah selesai dibenahi untuk tahap pertama sepanjang 500 meter, dari rencana empat tahap pengerjaan sepanjang 2,2 kilometer.
Pemkot Tarakan pun segera memfungsikannya. Direncanakan pemanfaatannya dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Kota Tarakan yang jatuh ditanggal itu.
“Kawasan wisata kita ini sudah kami kembangkan sejak 2019 sepanjang 2,2 kilometer. Yang baru selesai ini yang akan kita buka mudah-mudahan 15 Desember ini di area 500 meter,” ujar Wali Kota Tarakan Khairul saat menyampaikan sambutan pada kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan Kemenparekraf di Kawasan Wisata Pantai Amal, Selasa (9/11/2021).
Sementara itu, tahap kedua pembenahan kawasan wisata Pantai Amal sepanjang 700 meter juga sedang dalam pengerjaan yang ditargetkan rampung pada Maret tahun depan. Meski demikian, Wali Kota Khairul berharap DPUTR dan kontraktor bisa mengejar progresnya sehingga dapat dimanfaatkan secara bersamaan.
Jika rampung secara keseluruhan, Wali Kota Khairul menilai kawasan wisata Pantai Amal akan menjadi tempat destinasi baru dengan dilengkapi fasilitas penunjang.
Saat ini sudah ada food court, air mancur warna-warni yang akan dibuka Sabtu-Minggu, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya. Sementara ke depan dibangun dermaga Marina untuk kapal pesiar, tempat permainan air seperti banana boat dan jet ski dan fasilitas lainnya.
Pemkot Tarakan berencana menerapkan tarif masuk kawasan wisata Pantai Amal sebesar Rp 30 ribu per orang. Retribusi itu nantinya digunakan untuk biaya operasional kawasan Pantai Amal.
“Jadi kalau di sini bayar Rp 30 ribu sudah masuk sampai sore. Jauh dari Ancol mahal. Kalau di sini kan Cuma Rp 30 ribu,” tutur Wali Kota Khairul.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tarakan Hamid Amren menambahkan, tarif masuk Rp 30 ribu itu sudah sesuai kajian dan perhitungan yang dilakukan Pemkot Tarakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Di antaranya terkait pemeliharaan dan perawatan kawasan wisata Pantai Amal. Hal itu harus dilakukan karena pembenahannnya memakan biaya besar. Bahkan masuk mega proyek di kepemimpinan Wali Kota Khairul dan Waki Wali Kota Effendhi Djuprianto.
“Nilainya itu cukup besar. Termasuk itu salah satu mega proyek di kepemimpinan pak dr. Khairul – pak Effendhi. Sehingga memerlukan juga biaya pemeliharaan dan perawatan sehingga berkesinambungan,” ungkap Hamid Amren, Rabu (10/11/2021).
Menurutnya, tidak mungkin setelah dibangun, semua biaya operasional dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sementara APBD sendiri sudah dibebankan untuk pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Padahal, Pantai Amal untuk rekreasi. Karena itu diperlukan biaya perawatan.
Pertimbangan lain, menurut Hamid Amren, Pemkot Tarakan menjadikan Pantai Amal bagian dari fasilitas rekreasi yang disiapkan pemerintah untuk tamu yang datang, baik di Kaltara maupun dari luar. Di sisi lain, Pemkot Tarakan juga melihat pertumbuhan ekonomi Bumi Paguntaka yang semakin membaik.
“Jadi pemerintah sudah menghitung, tidak tiba-tiba Rp 30 ribu saja. Baik dari aspek kondisi ekonomi, indek harga konsumen di Tarakan, memperhitungkan untuk pemeliharaan dan kesinambungan daripada Pantai Amal itu sendiri tempat obyek wisata yang representatif,” ungkapnya.
Hamid Amren menambahkan, masyarakat tidak bisa membandingkan Pantai Amal dengan kawasan wisata di luar daerah seperti Ancol. Akan tetapi Pemkot Tarakan mengupayakan Pantai Amal menjadi tempat wisata yang representatif dan masyarakat happy datang ke sana dengan menyiapkan fasilitas pendukung.
Hamid Amren sendiri enggan menyimpulkan terlalu dini kemungkinan tarif akan turun. Ia menyerahkan pada hasil musyawarah bersama DPRD Tarakan. (jkr)
Discussion about this post