TARAKAN – Dewan Pengawas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan turut mendampingi kunjungan kerja Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. Yansen TP M.Si ke rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara itu pada Kamis (16/9/2021).
Dalam arahannya, Wagub Yansen TP mengingatkan tugas yang diberikan Pemprov Kaltara kepada Dewan Pengawas, untuk turut mengawasi kinerja RSUD Tarakan baik dari sisi pelayanan maupun bidang lainnnya.
Terkait amanah itu, salah anggota Dewan Pengawas RSUD Tarakan Ari Yusnita mengaku selama tiga bulan bekerja sejak dilantik, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk kemajuan RSUD Tarakan.
Termasuk hal-hal kecil terkait infrastruktur. Seperti masih ditemukan atap yang bocor, hal itu turut menjadi sorotan Dewan Pengawas untuk masukkan kepada manajemen RSUD Tarakan.
Terhadap fasilitas alat kesehatan, pihaknya telah mengusulkan dibukanya ruang perawatan untuk penanganan penyakit jantung. Ini dilakukan guna mendukung RSUD Tarakan menjadi rujukan pelayanan kesehatan di Kalimantan Utara.
Karena menurut mantan anggota DPR RI ini, penanganan pasien jantung selalu di rujuk ke rumah sakit di luar Kaltara. Sehingga dengan adanya ruang pelayanan penyakit jantung nanti tidak perlu lagi di rujuk ke rumah sakit lain.
“Selama inikan di Tarakan tidak ada, rujukannya ke Jawa. Itu yang kami usulkan untuk adanya perawatan khusus Jantung,” tuturnya.
Usulan tersebut, menurut anak mantan Direktur RSUD Tarakan dr. H. Jusuf SK ini, telah diusulkan ke Kementerian Kesehatan dan mendapat persetujuan.
Selain itu, pihaknya juga mewacanakan untuk dibuka layanan kemoterapi pada tahun 2022, karena selama ini juga harus dirujuk ke rumah sakit lainnya yang memiliki fasilitas tersebut.
Dalam hal pelayanan, pihaknya telah berdiskusi dengan manajemen RSUD Tarakan untuk dilakukan upaya mengurangi antrean panjang saat pendaftaran di poli atau rawat jalan.
Hasilnya, sejak Agustus RSUD Tarakan telah menerapkan pendaftaran secara online. Selain untuk mengurangi atrean di RSUD Tarakan, sekaligus mencegah kerumunan yang bisa menularkan berbagai penyakit.
“Kita mengurangi kerumunan untuk antre di rumah sakit. Jadi dengan pak Direktur diskusi semuanya dan hasilnya itu sekarang untuk di rumah sakit umum ini kita pakai sistem online,” tuturnya.
Pihaknya juga mengusulkan perlu dilakukannya peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan dengan bersekolah lagi dalam rangka meningatkan mutu pelayanan. Karena ia menilai ilmu kedokteran selalu berkembang.
“Bukan hanya dokter saja tapi perawat juga ditingkatkan. Karena ilmu kedokteran itukan bukan han itu-itu saja, setiap tahun berkembang terus. Jadi supaya tidak ketinggalan dan kita bisa menjadi rujukan bukan hanya di Kaltara saja tapi mungkin dari Berau, Tawau, itu juga cukup bagus. Kita punya rumah sakit lumayan besar ini harusnya ditingkatkan,” tutur wanita yang juga memiliki basic pendidikan di bidang kedokteran ini.
Ia sendiri salut dengan niat Wagub Kaltara Yansen TP yang berkunjung ke RSUD Tarakan. Ia berharap Pemprov Kaltara terus melakukan hal itu untuk meningkatkan pelayanan di RSUD Tarakan yang diharapkan menjadi rumah sakit rujukan. (adv/jkr)
Discussion about this post