TARAKAN – PT. Pertamina Asset 5 Tarakan Field menegaskan semburan gas bercampur minyak yang terjadi di sumur PAM-235 pada Minggu (4/4/2021), merupakan kejadian natural flow yang tidak diprediksi sebelumnya, bukan karena kebocoran pipa.
“Kami nyatakan di sini bukan terkait kebocoran pipa, namun memang adanya natural flow di salah satu sumur kami,” tegas Tarakan Legal & Relation Assistant Manager Anton Humala Doloksaribu kepada awak media, Selasa (6/4/2021).
Ia juga meluruskan terkait kemunculan semburan api di lokasi. Menurutnya, itu merupakan bagian operasi yang diistilahkan flaring, bukan karena dampak natural flow.
“Dan satu lagi dalam hal ini tidak ada semburan api. Kami klarifikasi di sini bahwa semburan api adalah memang bagian dari operasi dalam artian secara teknis itu adalah flaring,” tegasnya.
Diakui Anton, kejadian ini berdampak pada nilai kerugian yang harus ditanggung PT. Pertamina Asset 5 Tarakan Field. Namun, ia belum bisa mengungkapkan karena masih dalam perhitungan pihaknya.
“Kalau nilai kerugian itu bukan dari sisi teknis saja, hal-hal pendukung termasuk penanganan seperti apa, dan itu sedang kami hitungkan,” tuturnya.
Sumur PAM-235 sudah memproduksi minyak sejak 1930 di zaman penjajahan Belanda. Sumur ini masih aktif hingga sekarang dan memberi kontribusi bagi produksi minyak PT. Pertamina Asset 5 Tarakan Field sebesar 7 barel per hari. (jkr-1)
Discussion about this post