NUNUKAN – Kegiatan Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) yang dilakukan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Rismanto, S.T., M.T., MPSDA, di wilayah Binusan Dalam, Nunukan, mengungkap persoalan klasik yang telah puluhan tahun dikeluhkan warga: jalan rusak parah dan deretan jembatan yang kerap ambruk setiap musim hujan.
Kundapil yang berlangsung pada Minggu (7/12/2025) di Sei Banjar RT 8 itu menjadi ajang warga menyampaikan langsung keluhan mereka kepada wakil rakyat.
Mayoritas warga mengeluhkan akses jalan provinsi yang tak kunjung diperbaiki, bahkan disebut tak pernah tersentuh sejak 2003. Kondisi semakin memburuk saat hujan turun, membuat jalan sulit dilewati kendaraan dan membahayakan warga yang beraktivitas setiap hari.
Tak hanya jalan, warga juga menyoroti kondisi sekitar 10 jembatan penghubung yang rawan rusak. Setiap kali jembatan ambruk akibat curah hujan tinggi, warga harus gotong royong memperbaiki menggunakan dana swadaya, demi memastikan akses tetap bisa digunakan.
Mendengar keluhan tersebut, Rismanto langsung turun meninjau lokasi. Ia melihat langsung kondisi jalan dan jembatan yang dikeluhkan warga, termasuk jembatan yang sering putus ketika hujan deras.
“Ini kondisi yang tidak bisa dibiarkan. Saya akan sampaikan kepada instansi terkait agar segera menjadi prioritas. Akses ini sangat vital bagi masyarakat, dan sudah terlalu lama dibiarkan rusak,” tegas Rismanto.
Keluhan serupa juga disampaikan warga dari RT 7, RT 8, dan RT 15 di kawasan Binusan Dalam. Mereka berharap kehadiran anggota legislatif ini menjadi jalan masuk bagi pemerintah provinsi untuk memberikan perhatian lebih serius terhadap infrastruktur di Sei Banjar.
Ketua RT 08, Firman, berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret.
“Jalan ini menghubungkan tiga RT: RT 9 Semangkadu, RT 8 Sei Pasir, dan RT 10 perbatasan Kilo. Selain jalan, ada sekitar 10 jembatan yang selama ini selalu diperbaiki pakai swadaya warga,” ujarnya.
Kundapil Rismanto di Binusan Dalam diharapkan memberi dorongan kuat agar pemerintah segera memperbaiki akses utama tersebut, mengingat kondisi kerusakan yang sudah berlangsung lebih dari dua dekade dan berdampak besar pada mobilitas serta keselamatan masyarakat setempat. (Adv)
















Discussion about this post