TARAKAN – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara) telah memutuskan hanya memberangkatkan 40 atlet, official dan pelatih ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri II 2025 di Kudus, Jawa Tengah.
Induk cabang olahraga prestasi di Bumi Benuanta ini punya pertimbangan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum I KONI Kaltara Bidang Organisasi dan Kesejahteraan Pelaku Olahraga, Wiyono Adie.
Menurut pria yang juga menjabat Ketua Satgas Kontingen Kaltara ini, pertimbangan tersebut berdasarkan hasil Chief de Mission (CdM) dan Delegation Registration Meeting (DRM) PON Beladiri II yang juga turut diikuti KONI Kaltara pada Senin (5/10/2025).
Di mana PB PON memberlakukan persyaratan terhadap kontingen. Di antaranya atlet yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) setempat dipastikan tereliminir dengan sendirinya sebagai peserta PON Beladiri.
“Yang dieliminir antara lain atlet yang tidak memiliki KTP setempat, artinya KTP Kaltara. Bisa mutasi tapi harus ada surat SKM dari daerah asal dan diterima oleh provinsi penerima,” ujar Wiyono Adie.
Selain itu, pelatih yang tidak bersertifikat nasional juga terelimilir dengan sendirinya.
“Yang terelimilir adalah pelatih-pelatih yang tidak bersertifikasi nasional karena ini kontak fisik,” beber Wiyono Adie.
Ketentuan lainnya bagi atlet yang tidak memiliki BPJS Ketenagakerjaan tidak diberikan ID card akses masuk venue. Artinya atlet tersebut tidak bisa mengikuti pertandingan.
Meski demikian, PB PON memberikan keringanan untuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dapat diurus hingga sehari sebelum pertandingan dengan membayar Rp 20.000 perorang.
Wiyono Adie juga menekankan atlet yang sudah didaftarkan sebelumnya tidak bisa ditambah lagi dengan atlet baru. Apabila dilakukan maka akan dibatalkan.
Terkait ketentuan itu, Wiyono Adie mengaku beberapa cabor yang akan diikutsertakan ke PON Beladiri belum melengkapi persyaratannya. Misalnya surat keterangan kesehatan, surat pernyataan dari orang tua, kartu keluarga termasuk BPJS Ketenagakerjaan dan KTP.
Karena itu melalui rapat pimpinan KONI Kaltara, pihaknya memutuskan hanya memberangkatkan 40 atlet pelatih dan official ke PON Beladiri. Dengan kebijakan setiap cabang olahraga hanya diikuti 3 atlet ditambah 1 pelatih dan 1official atau manajer tim.
Selain karena faktor anggaran yang terbatas juga mempertimbangkan ketentuan tersebut. (jkr)
Demi Keselamatan Warga, DPRD Kaltara Dorong Pemprov Sigap Normalisasi Traffic Light Tanjung Selor
TANJUNG SELOR – Keselamatan dan ketertiban lalu lintas di ibu kota provinsi menjadi perhatian serius DPRD Kalimantan Utara. Wakil Ketua...
Read moreDetails



















Discussion about this post