TARAKAN – Ahmad Usman membuktikan keseriusannya maju di Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tarakan dengan mengembalikan formulir di Partai Amanat Nasional (PAN).
Bersama relawannya, pria yang juga menjabat Ketua DPC PKB Tarakan itu mendatangi Sekretariat tim penjaringan kepala daerah di rumah pemenangan sementara DPC PAN Tarakan, Selasa (30/4/2024).
Ada yang unik. Ahmad Usman tidak hanya mengembalikan formulir dan berkas, tapi juga menyerahkan centong nasi dan wadahnya. Apa makna filosofinya?
“Centong nasi ini memang simbol perjuangan kami khususnya saya mulai dari perjuangan DPR RI,” ujar Ahmad Usman.
“Centong nasi adalah sebuah benda yang familiar dan hadir di mana saja baik yang kaya maupun yang miskin, baik restaurant mahal maupun restaurant murah dan centong nasi ini dihadapi tiga kali sehari,” jelas pria yang masih menjabat anggota DPRD Kaltara ini.
Menurutnya, centong nasi menjadi simbol politik yang dijalankannya. Yaitu politik kehadiran yang selalu membuka diri tanpa mengenal waktu serta hadir di manapun dibutuhkan.
Selain itu, centong nasi yang menjadi media sendok untuk makan, diharapkan menjadi pencitraan dari politik kesejahteraan.
“Kita berharap tidak ada lagi warga kita di bawah garis kemiskinan. Itulah filosofi centong nasi,” tutur Ahmad Usman.
Terlepas filosofi centong nasi, Ahmad Usman menegaskan bahwa basis massanya sangat jelas. Yaitu menjadikan kaum muda sebagai gerbong utama dalam perjuangannya menuju kepala daerah Tarakan.
Sosoknya menjadi wakil generasi muda di pilkada. Bukan tanpa alasan. Ahmad Usman menilai, generasi muda mendominasi dalam komposisi demografi di Tarakan.
Dengan kondisi itu, ia tidak menginginkan generasi muda hanya menjadi komoditas dalam perhelatan pilkada 5 tahunan sekali. Generasi muda harus mengambil peran.
“Anak muda tidak boleh menjadi objek politik lagi, tapi anak muda menjadi subyek politik. Untuk itu maka kawan-kawan kemarin mendorong saya mengambil formulir di PAN, memberi dorongan semangat kepada saya. Akhirnya gayung bersambut,” tuturnya.
Untuk bisa mengusungnya, Ahmad Usman tidak terlalu berambisi dalam mewujudkan koalisi partai. Yang terpenting bagi bisa memenuhi persyaratan pengusungan calon kepala daerah melalui jalur partai politik.
PAN menjadi salah satu targetnya karena dinilai merupakan partai yang memiliki kemiripan dengan PKB, yakni berangkat dari organisasi besar di Indonesia. PAN sendiri memiliki 1 kursi di DPRD Tarakan. (jkr)
Discussion about this post