TARAKAN – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara) mengubah jadwal pelaksanaan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) dari dari 16-17 Februari menjadi 22-23 Februari 2024.
Waktu pelaksanaan yang berdekatan dengan perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, menjadi alasan utama ditundanya pelaksanaan rakeprov.
“Karena pertimbangan kegiatan-kegiatan yang bermuara pada kepentingan nasional, pesta demokrasi yang baru berakhir tanggal 15 Februari, kemudian yang kedua hasil koordinasi pada pihak yang kompeten, maka disarankan kita laksanakan seminggu di atas itu, boleh,” ujar Wakil Ketua Umum I KONI Kaltara, Wiyono Adie.
Alasan lainnya, lanjut Wiyono yang juga Ketua Panitia Rakerprov KONI Kaltara, pihaknya mempertimbangkan Program Peningkatan Prestasi Atlet (PPPA) menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara yang sudah memasuki pelaksanaannya.
Karena menurut Wiyono, dalam penatalaksanaan PPPA harus terstruktur. Di mana dalam pelaksanaannya dibagi menjadi tiga siklus. Saat ini sudah masuk siklus pertama periode Januari hingga Maret.
“Kita pindahkan tanggal 22-23 (Februari) juga dengan pertimbangan kita tidak bisa lebih dari waktu itu. Karena kalau kita lewat tanggal 22-23, berarti satu program kita yang terkait dengan PPPA, siklus pertama Januari – Maret sudah terlewati satu bulan. Jadi program PPPA-nya tidak maksimal,” beber Wiyono.
Meski demikian, informasi yang diperolehnya, sejumlah cabang olahraga yang lolos PON sudah memulai pemusatan latihan di masing-masing daerah.
Meski diundur jadwalnya, Wiyono yang juga menjabat Ketua Panitia Rakeprov KONI Kaltara memastikan pelaksanaan tetap digelar di Tarakan karena mempertimbangkan efisiensi anggaran.
Sementara itu, dalam rakerprov nanti, beber Wiyono, selain membahas topik yang sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI, juga membahas khusus terkait PPPA bersama pelatih cabang olahraga yang lolos PON.
Karena itu, pihaknya pun menginginkan pelatih yang hadir nanti sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan KONI Kaltara. Yaitu memiliki lisensi nasional.
Terkait rencana pembahasan dengan pelatih, KONI Kaltara akan menyurati cabang olahraga untuk segera mengirim data atlet dan pelatih dengan sertifikatnya untuk dibahas di rakerprov.
Wiyono juga menyinggung terkait laporan pertanggungjawaban cabang olahraga yang akan turut dilaporkan KONI Kaltara dalam rakerprov nanti. Wiyono meminta untuk segera dilengkapi kekurangannya. (jkr)
Discussion about this post