TARAKAN – Kunjungan masyarakat di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) meningkat sejak ditutupnya sementara layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Itu diakui Direktur RSUKT dr. Joko Haryanto.
“Dalam minggu ini terlihat peningkatan angka kunjungan, terutama untuk empat layanan dasar, penyakit dalam, bedah, kebidanan dan juga anak,” ujar Joko Haryanto kepada awak media, Senin (11/1/2021).
Termasuk di Unit Gawat Darurat (UGD) yang ia nilai selalu penuh, karena pihaknya memang harus mendukung apabila RSUD Tarakan mengalami kendala. Joko Haryanto mengaku pihaknya tidak membatasi layanan di UGD.
Pada Senin (11/1/2021), Dibeberkan Joko Haryanto, untuk ruang isolasi pasien Covid-19, dari seluruh kamar yang disiapkan, hanya tersisa satu kamar saja. Sementara di ruang perawatan biasa, kelas I hanya terisa 1 tempat tidur, kelas II tersedia 15 bed, kelas III 23 bed, sementara kelas utama dan VIP sudah terisi semua.
Namun, Joko Hanyanto juga mengakui ada kendala yang dialami RSUKT. Pihaknya dibatasi pada penanganan pasien dari dokter spesialis di luar empat pelayanan dasar. Seperti saraf dan lain-lain. Akan tetapi, selama masih bisa ditangani dokter penyakit dalam, pihaknya tetap menangani. Pihaknya juga tetap berkomunikasi dengan RSUD Tarakan dalam penanganan pasien.
Pihaknya akan terus berupaya untuk melengkapi sarana dan prasarana, seperti menambah kapasitas. Selain itu, pihaknya juga tetap melindungi pasien dari kemungkinan terpapar Covid-19, termasuk melakukan pemeriksaan berkala terhadap tenaga kesehatan dan pegawai.
Frekuwensi pemeriksaannya bahkan rutin dilakukan terhadap tenaga kesehatan yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 dengan durasi dua minggu sekali. Sementara tenaga kesehatan di luar ruang Covid-19 sebulan sekali. (jkr-1)
Discussion about this post