TARAKAN – Mukhlis Ramlan mengapresiasi respon cepat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Jusuf SK, dr. Budy Azis B Sp.SK, dalam penanangan pasien yang didiagnosa Guillain Barre Syndrom (GSB).
Sebelumnya, pasien bernama Radit tersebut sudah 2 bulan dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara itu, untuk mendapat tindakan terhadap penyakit yang dideritanya.
Informasi yang diperoleh Mukhlis Ramlan, pihak dokter yang menangani pasien, belum memberikan obat karena sesuatu dan lain hal. Sedangkan informasi yang diperolehnya, keluarga pasien rutin membayar iuran BPJS Kesehatan setiap bulan.
Hal ini pun viral dan menjadi perbincangan di media sosial setelah seseorang mempostingnya. Karena resah akan kondisi anaknya yang kritis, keluarga pasien kemudian meminta bantuan Mukhlis Ramlan yang merupakan praktisi hukum dan menjabat Staf Ahli Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo), memediasi persoalan tersebut dengan manajemen RSUD dr. H. Jusuf SK.
Atas dasar kemanusiaan, Mukhlis Ramlan menyanggupi dan telah memediasi dengan Plt Direktur RSUD dr. H. Jusuf SK, dr. Budy Azis B Sp.SK pada Senin (5/6/2023).
Dari pertemuan itu, Mukhlis Ramlan menjelaskan bahwa Plt Direktur RSUD dr. H. Jusuf SK telah menjamin bahwa obat yang dibutuhkan pasien bisa dicover oleh BPJS Kesehatan. Ia pun bersyukur karena pasien kembali mendapatkan penanganan secara maksimal.
“Setelah pertemuan, Alhamdulillah, Plt Dirut, dr. Budy Azis, telah melakukan cek ke beberapa informasi bahwa obat dari penyakit tersebut bisa dicover oleh BPJS. Alhamdulillah sekali bisa memberikan sebuah nilai positif dan menjadi solusi luar biasa terhadap penyakit yang diderita oleh pasien atas nama Radit tersebut. Yang mau kita apresiasi adalah respon dr. Budi begitu tahu satu dua hari ini sangat cepat untuk menyelesaikan keluhan dari pasien dan keluarganya,” ujar Mukhlis Ramlan.
Ia juga memberikan beberapa catatan terhadap manajemen maupun dokter RSUD dr. H. Jusuf SK yang menangani pasien tersebut.
Menurutnya, seharusnya informasi secara utuh bisa disampaikan langsung dan cepat kepada Plt Direktur RSUD dr. H. Jusuf SK. Karena informasi yang diperolehnya, dr. Budi justru mengetahui persoalan itu setelah viral di media sosial.
“Ini menjadi koreksi, pembenahan untuk ke depan. Bahwa apa pun itu, selaku direktur utama dalam hal ini Plt Dirut dr. H. Jusuf SK, tentu semua pihak di rumah sakit harus memberikan informasi yang utuh, cepat, agar kemudian sebagai penanggung jawab di rumah sakit, beliau bisa memberikan solusi yang terbaik,” harapnya.
Terpisah, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Plt Direktur RSUD dr. H. Jusuf SK, dr. Budy Azis Sp.SK membenarkan bahwa pihaknya telah memberikan pelayanan maksimal dan kondisi pasien kembali membaik.
“Alhamdulillah, penanganan sudah maksimal dan sudah sesuai SOP (standar operasional prosedur). Pasien saat ini sudah lewat dari koma dan sudah bisa bernafas spontan,” tulisnya kepada RRI Tarakan, Senin (5/6/2023).
Menurut dr. Budi, saat ini pasien ditangani oleh dokter spesialis saraf, dr. Yohanes, Sp.S dan spesialis anastesi, dr. Ronald Sp.An.
Ia juga mengakui sebelumnya sempat muncul di facebook untuk minta bantuan. Mengetahui informasi itu, ia bersama Kabid Pelayanan Medik dr. Yufriadi Sp.B, Kabid Keperawatan, Mariana Bethy S.Kep.Ners dan bagian pengaduan menelusuri terkait hal ini.
“Difasilitasi oleh Pak Mukhlis Ramlan dan Alhamdulillah sudah bisa kami berikan penjelasan kepada keluarga pasien terkait pelayanan di RS kami terhadap pasien atas nama Radit yang sedang di rawat di RS kami,” tutupnya. (jkr)
Discussion about this post