TARAKAN – Pipa induk Perumda Tirta Alam Tarakan di Binalatung, Kelurahan Pantai Amal, kembali mengalami kebocoran. Diduga karena ulah warga yang membakar lahan sehingga merembet mengenai pipa.
Dugaan ini didasarkan kondisi di lapangan. Di mana pada titik pipa yang rusak terlihat bekas terbakar. Sedikitnya ada dua titik pipa yang rusak. Selain itu, di sekitar lokasi juga tampak bekas lahan terbakar. Bahkan beberapa titik masih mengeluarkan asap.
Pipa induk Perumda Tirta Alam Tarakan itu sendiri berjenis HDPE berdiameter 630 centimeter, yang terbuat dari plastik. Pipa tersebut menghubungkan dari IPA Indulung menuju IPA Kampung Satu atau BInalatung.
Kerusakan tersebut juga telah dipantau Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan yang ke lokasi bersama Manajer Humas, Sunarto Jaya, Kamis (20/4/2023).
Diketahuinya kebocoran tersebut berasal dari menurunnya tekanan air dari IPA Indulung ke IPA Binalatung pada Kamis dini hari. Setelah diselidiki, diperoleh informasi terjadi kebocoran pipa di BInalatung.
“Kita cari, ternyata di sini. Warga membakar lahannya, membakar kebun, ternyata ada pipa PDAM yang muncul. Pipa ini kan dari HPDE, dari plastik, jadi pada saat di bakar ada dua titik saya lihat yang terbakar pipanya sepanjang kurang lebih 5 meter akhirnya jebol,” ujar Iwan Setiawan kepada jendelakaltara.co, ditemui usai peninjauan.
Demi tetap melayani masyarakat yang akan berlebaran, Perumda Tirta Alam Tetap mengaktifkan IPA Indulung. Sementara untuk kebocoran, Perumda Tirta Alam Tarakan melakukan penanganan bersifat sementara karena teknisi perbaikan sedang mudik lebaran.
Untuk perbaikan permanen, menurut Iwan Setiawan, dilakukan setelah lebaran karena menunggu kedatangan teknisi yang ahli.
Iwan Setiawan memperkirakan perbaikan permanen membutuhkan kerja keras karena pipa akan dipotong dan disambung lagi. Pihaknya juga akan mengerahkan alat berat untuk mempermudah perbaikan. Diperkirakan Perumda Tirta Alam Tarakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
“Kalau kita lihat harus alat berat lagi yang turun. Kita lihat perkembangan satu dua hari ini,” ungkapnya.
Terkait hal itu, Iwan Setiawan juga mengimbau warga agar tidak membakar lahan di lokasi melintasnya pipa induk. Karena pipa terbuat dari material plastik yang mudah rusak jika terkena api. (jkr)
Discussion about this post