TARAKAN – Jelang semakin dekatnya jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung sekira November 2024, sejumlah figur mulai bermunculan. Di antaranya H. Syamsi Sarman.
Pria yang masih berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan dan ditugaskan sebagai Kepala Pelaksana Baznas Tarakan ini mengaku bersedia maju. Namun dengan catatan, dipinang oleh calon atau pun partai politik (parpol) yang menghendakinya.
“Kalau saya terserah sama yang menghendaki. Kalau saya dipandang layak, kemudian pantas, silakan saja saya diusung atau didukung. Tapi kalau dari saya sendiri yang ujuk-ujuk mau menawarkan diri, insya Allah saya tidak,” ujar Syamsi Sarman kepada awak media, beberapa hari lalu.
“Saya tidak mengejar jabatan, tapi kalau diamanahi, saya Sami’na Wa Atho’na,” tegasnya lagi.
Popularitas Syamsi Sarman sendiri tidak perlu diragukan. Ia selama ini dikenal sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama, khususnya di Tarakan.
Yang lebih fenomenal lagi, ia diberi amanah memimpin salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni PW Muhammadiyah Kalimantan Utara (Kaltara).
Namanya yang cukup dikenal membuatnya pernah dipinang untuk maju di pilkada. Namun, Syamsi Sarman juga berhitung dan tidak ingin asal maju jika peluang menang tipis.
“Saya sebenarnya dari dulu-dulu sudah sering dipinang. Tetapi tentu saya juga berhitung, ketika maju itu hanya sekedar modal semangat saja, saya tentu tidak mau. Saya sudah pernah dipinang oleh calon-calon yang lain. Saya ingin ketika maju itu, menang,” harapnya.
Meski bersedia maju, Syamsi Sarman juga punya kriteria calon atau pun parpol yang ingin meminangnya. Ia menginginkan moral dan agama menjadi salah satu fokus dari programnya.
“Sama dengan prinsip saya bahwa moral dan agama itu nomor nomor satu. Jadi saya, parpol tidak pilih-pilih, yang penting prinsipnya sama dengan saya,” tuturnya.
Karena itu juga, moral dan agama menjadi visi Syamsi Sarman untuk diwujudkannya jika diberi amanah. Ia ingin wilayah yang dipimpinnya menjunjung tingga moralitas dan agama.
“Saya ingin kalau orang Islam itu jadi Islam yang baik, orang Kristen jadi Kristen yang baik,” cetusnya. (jkr)
Discussion about this post