TARAKAN – Persaingan ketat terjadi antara Tarakan dan Nunukan di cabang olahraga (cabor) kriket Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kalimantan Utara (Kaltara). Kedua daerah ini telah mengoleksi 1 emas dan 1 perak.
Cabang kriket memulai pertandingannya hari ini (17/12/2022) untuk nomor super sixes putra dan putri di lapangan Panglima Batur, Tarakan.
Dari hasil pertandingan yang menggunakan sistem setengah kompetisi diikuti tiga daerah, Tarakan merebut emas di kelompok putra setelah membungkam Nunukan dengan 54-53 dan Bulungan 52-26.
Hasil ini dinilai Pelatih Tarakan, Arif Rahman, sesuai target. Sektor putra memang diandalkan mendulang emas.
“Alhamdulillah sesuai target yang kita harapkan di nomor sixes ini kita memang berharap emas,” ujarnya kepada jendelakaltara.co.
“Dari awal di sixes ini Tarakan memang diperhitungkan karena persiapan kita sudah hampir 8 bulan 10, makanya target kita emas,” lanjutnya.
Ia masih berharap anak didiknya bisa menambah perbendaharaan emas dari nomor tersisa yang akan dimainkan hingga Senin (19/12/2022).
“Ada dua nomor lagi yang dipertandingkan. Kita berharap untuk putrinya kita dapat entah di nomor super eight atau di twenty dan putranya juga saya berharap di dua nomor itu. Saya punya target kita menjadi juara umum minimal kantongi 3 emas,” harapnya.
PCI Tarakan Riskiyanto turut mengapresiasi capaian tersebut. Hasil ini diharapkan dapat membantu mencapai target medali emas yang dipatok.
“Yang jelas kita bangga, hari ini kita bisa mendulang medali emas untuk Tarakan. Memang target kita di di apa di cabang olahraga kriket ini kita targetnya 6 medali emas. Ini sudah 1 emas, mudah-mudahan semua target kita bisa tercapai. Kalaupun tidak paling tidak 3 atau 4 emas,” ujarnya.
Sementara itu, medali perak diperoleh dari nomor sixes putri setelah mengantongi sekali kemenangan atas Bulungan dan menelan kekalahan dari Nunukan.
Emas di nomor ini direbut Nunukan yang perkasa dengan dua kemenangan. Sedangkan medali perunggu direbut Bulungan. Namun, capaian ini masih belum memuaskan pelatih Nunukan karena tidak sesuai target.
“Sesuai target, putri emas, yang melenceng putranya. Kita berharap tadi dapat emas di putra, tapi perak,” tuturnya.
Kondisi lapangan yang berlumpur dampak hujan, dinilai turut mempengaruhi tim putra Nunukan sulit beradaptasi sehingga gagal meraih emas.
“Kita biasa latihan dengan bola berat tiba-tiba main denga bola karet, terus keadaan lapangan yang tidak biasa. Jadi mungkin salah satu pengaruh yang membuat mereka beradaptasinya susah,” tuturnya.
Namun ia masih berharap Nunukan bisa menambah emas di nomor lain. “Kalau bisa semua,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post