TARAKAN – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kalimantan Utara (Kaltara) Rukhi Syayahdin berharap kualitas rumput laut dapat dijaga agar tetap dapat bersaing di luar negeri.
Ekspor komoditas rumput laut asal Kaltara kini selangkah lebih maju dengan dilakukannya ekspor langsung melalui Pelabuhan Malundung Tarakan menuju negara tujuan, via Surabaya.
Ekspor perdana dilakukan Jumat (16/9/2022) dengan tujuan Vietnam. CV Delton mengsekspor banyak 52,4 ton rumput laut asal Tarakan dan Nunukan dengan perkiraan nilai ekspor mencapai USD 152.200.
Kini, tantangan ke depan bagaimana menjaga kualitas rumput laut asal Kaltara agar tetap dapat bersaing di luar negeri. Pasalnya, produsen rumput laut bukan hanya Indonesia, tapi juga sejumlah negara lain seperti India, Filipina dan lain-lain.
“PR (pekerjaan rumah) kita ke depan bagaimana kita menjaga kualitas rumput laut kita supaya eksis dalam dalam persaingan perdagangan internasional,” harapnya kepada awak media, Kamis (16/9/2022).
Ia beryukur, Kaltara diuntungkan kondisi alam yang tidak mengenal musim sehingga bisa produksi setiap tahun. Data pihaknya pada 2021, rumput laut kering Kaltara yang diekspor melalui Makassar dan Surabaya mencapai 62 ribu ton.
Berbeda dengan daerah yang memiliki banyak musim, jika masuk musim penghujan berpotensi menghambat pertumbuhan rumput laut yang bisa mengakibatkan gagal panen.
Pemprov Kaltara akan mendukung agar kualitas rumput laut tetap terjaga. Salah satu upaya, menurut Rukhi, dengan mengeluarkan regulasi.
“Nanti kita paling rendah membuat regulasi dalam bentuk pergub (peraturan gubernur) yang mengatur distribusi rumput kita ke luar Kaltara. Standar misalkan 37 sampai 38 yang kita munculkan kebersihannya, termasuk terkadang banyak kotoran, kita hadirkan dalam bentuk regulasi yang paling cepat pergub,” ungkapnya.
Disamping itu, petani juga diharapkan dapat menanam pondasi rumput laut pada zonasi yang telah ditetapkan. sehingga tidak mengganggu alur pelayaran.
“Untuk penanaman pondasi pengembangan budidaya rumput laut diharapkan mengikuti aturan main, kita ada zonasi budidaya,” harapnya.
Sementara itu, ekspor perdana ini diharapkan dapat memacu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mengekspor rumput laut Kaltara.
Selain itu, Rukhi juga berharap ke depan rumput laut yang diekspor tidak hanya dalam bentuk bahan mentah. Tapi juga barang setengah jadi sehingga bernilai ekonomis tinggi. (jkr)
Discussion about this post