TARAKAN – Setelah mengikuti serangkaian tahapan, 68 calon jemaah haji, termasuk petugas haji daerah asal Tarakan, siap diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah.
Sebelumnya, calon jemaah haji telah mengikuti serangkaian kegiatan. Di antaranya pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, hingga mengikuti manasik haji.
Kini, calon jemaah haji yang masuk kloter 7 gelombang kedua, siap diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah. Mereka tinggal menunggu rampungnya pembuatan visa dan jadwal keberangkatan.
Calon jemaah haji juga dalam kondisi sehat dan telah mendapatkan vaksin, termasuk vaksin meningitis.
“Alhamdulillah untuk sekarang sehat semua, siap sudah berangkat,” ujar Kepala Seksi Penyelenggaraan Umrah dan Haji Kantor Kementerian Agama Tarakan Muhammad Aslan, Senin (20/6/2022).
Aslan lantas membeberkan jadwal keberangkatan calon jemaah haji Tarakan. Pada 29 Juni 2022 pukul 07.30 WITA, direncanakan calon jemaah haji berkumpul di Masjid Baitul Izzah Islamic Center untuk dilepas Wali Kota Tarakan.
Calon jemaah haji selanjutnya menuju bandara Juwata Tarakan untuk berangkat. Dijadwalkan pukul 10.50 WITA terbang ke Balikpapan dan menginap semalam. Sementara untuk keberangkatan ke Tanah Suci Mekkah dijadwalkan pada 30 Juni 2022.
“Tanggal 30 Juni kita berangkat jam 14.15 kita kita Jeddah,” tuturnya.
Karena masuk kloter 7 gelombang kedua, diperkirakan calon jemaah haji Tarakan turun di Jeddah. Sedangkan pulang melalui Madinah yang dijadwalkan pada 11 Agustus 2022 dan tiba di Indonesia pada 12 Agustus 2022. Sementara tiba di Tarakan dijadwalkan pada 13 Agustus 2022.
Aslan juga mengingatkan pentingnya mengantisipasi suhu udara di Mekkah yang diperkirakan panas.
“Jemaah haji kita, kita sarankan kalau nanti seandainya pas mau keluar masjid, hilang sendalnya karena mungkin pintunya lain, jangan jalan. Tunggu, di situ ada petugas, panggil saja petugas Indonesia, banyak, nanti diambilkan sandal,” tuturnya.
Selain itu, Aslan juga mengingatkan calon jemaah haji agar menjaga kondisi kesehatannya dan jangan sampai terpapar virus Covid-19. Karena bisa gagal berangkat jika dinyatakan positif saat tes PCR.
“Sebelum berangkat ke Arab Saudi kita harus PCR, itu peraturan dari negara Arab Saudi. Jadi, mohon kepada seluruh jemaah haji agar menjaga kesehatan karena hasil PCR ini, kalau seandainya nanti ada yang positif pasti tidak akan berangkat, karena tidak ada waktu lagi,” pesannya.
Yang penting juga, Aslan mengingatkan agar calon jemaah dapat menjaga kebersamaan. “Mari kita saling kerja sama, ketua regu dan ketua rombongannya juga harus memperhatikan jemaah supaya nanti kita pulan dan pergi itu utuh anggotanya,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post