TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan kembali waspada seiring peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi dalam bulan ini.
Data yang diterima Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes hingga Rabu (9/2/2022), telah ditemukan 20 kasus positif Covid-19, dengan 3 di antaranya mendapat perawatan di rumah sakit.
“Saat ini sudah ada 20 lagi kasus positif, walaupun kalau kami lihat tingkat perawatan rumah sakitnya cukup rendah. Artinya dari 20 kasus itu hanya 3 yang dirawat, selebihnya itu Isoman, berarti kan gegalanya ringan, ataupun tidak bergejala,” ujar Wali Kota Khairul kepada awak media, Rabu (9/2/2022).
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Tarakan ini belum bisa memastikan apakah mereka terinveksi varian Omicron. Dinas terkait telah mengirimkan sampel untuk diperiksa lebih lanjut.
Penanganan kembali diupayakan Pemkot Tarakan untuk menekan peningkatan kasus. Di antaranya, Wali Kota Khairul meminta media untuk terus menyosialisasikan pencegahan Covid-19.
“Tentu kami berharap pers untuk menyebarluaskan kepada masyarakat berita ini, mudah-mudahan tidak terjadi ledakkan kasus di Tarakan,” pintanya.
Disamping itu, Pemkot Tarakan juga akan memaksimalkan vaksinasi, terutama vaksinasi lanjutan (booster) dan vaksinasi kedua yang cakupannya masih 75 persen.
“Harapan kita bisa vaksinasi booster supaya kalaupun ada kasus masuk tidak terjadi ledakkan,” harap Wali Kota.
Status Kota Tarakan sendiri, menurut Wali Kota Khairul kembali ke level 2. Karena itu, beberapa kebijakan pembatasan kembali akan dilakukan. Di antaranya akan membatasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen, mengikuti penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
“Sebenarnya kalau SKB pertama itukan level 2 pun dengan cakupan vaksinasi di atas 80 persen bisa 100 persen, tapi ada SKB yang baru lagi, level 2 itu PTM-nya 50 persen, ya kita ikuti saja,” tutur Wali Kota Khairul saat diwawancarai awak media pada Senin (7/2/2022). (jkr)
Discussion about this post