TARAKAN — Seleksi calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Utara memasuki tahap akhir. Komisi I DPRD Kaltara menjadwalkan fit and proper test terhadap 14 calon komisioner pada 15–16 Desember 2025 di Kantor DPRD Kaltara.
Tahap ini menjadi penentuan sebelum menyusutkan jumlah calon dari 14 menjadi tujuh komisioner tetap.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltara, Herman mengatakan bahwa pelaksanaan uji kelayakan tersebut telah masuk dalam agenda resmi Badan Musyawarah (BAMUS) DPRD.
Ia memastikan seluruh rangkaian akan digelar dalam dua hari dengan melibatkan seluruh anggota Komisi I.
“Tanggal 15–16 kita akan menggodok 14 nama menjadi 7 nama untuk seleksi KPID. Itu sesuai mekanisme dan aturan yang ada,” ujarnya.
Ia menjelaskan, enam anggota Komisi I akan mendalami kompetensi setiap calon secara individual. Proses ini tidak hanya melihat latar belakang calon, tetapi juga kemampuan dasar, kapasitas analitis, serta kesiapan mereka menjalankan tugas strategis KPID.
Herman mengatakan, masing-masing calon akan diuji secara menyeluruh untuk melihat seberapa besar pengetahuan, pengalaman, dan orientasi kerja mereka jika terpilih.
“Enam orang anggota di Komisi I ini nanti mengeksplor satu per satu calon, baik kemampuan basic-nya maupun pemikiran mereka untuk menjalankan tugas ke depan,” ungkapnya.
Herman menambahkan, pihaknya juga akan mencermati makalah dan rencana kerja yang disusun para calon. Dokumen tersebut menjadi salah satu indikator penting untuk menilai sejauh mana para calon memahami kebutuhan penyiaran di Kaltara dan mampu merumuskan program yang relevan.
Selain itu, Komisi I juga mempertimbangkan kemampuan bekerja kolektif dan kemungkinan keterwakilan dari berbagai kabupaten/kota.
Menurutnya, representasi wilayah seperti Nunukan, Tarakan, Malinau, Tana Tidung, dan Bulungan menjadi bagian dari perhatian komisi saat memilih tujuh nama terbaik.
Meski demikian, Herman menegaskan tahap fit and proper test bukanlah proses seleksi dari nol. Empat belas nama yang kini berada di meja DPRD sudah melalui rangkaian seleksi panjang yang dikerjakan oleh tim seleksi (timsel), mulai dari administrasi, tes CAT, psikotes, wawancara, hingga pemeriksaan kesehatan.
Dengan begitu, seluruh calon sebenarnya telah memenuhi kriteria dasar untuk menjadi komisioner.
“Empat belas nama ini sebenarnya semuanya sudah masuk kriteria layak untuk menjadi calon komisioner. Tinggal nanti kami memilih melalui perankingan, termasuk melihat penguasaan materi dan kualitas gagasan yang mereka punya,” jelas Herman.
Usai seluruh sesi fit and proper test selesai dilaksanakan, Komisi I akan melanjutkan dengan rapat pleno internal untuk menetapkan tujuh nama hasil penilaian akhir.
Hasil pleno inilah yang nantinya disampaikan sebagai usulan resmi komisioner KPID Kaltara periode berikutnya.
“Fit and proper test dulu, kemudian penilaian. Setelah itu kita plenokan. Dari 14, tinggal 7, sesuai ketentuan bahwa anggota KPID itu tujuh orang,” ujarnya.
Herman optimistis seluruh rangkaian seleksi dapat diselesaikan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Ia memastikan proses ini akan rampung sebelum akhir tahun.
“Insya Allah selesai Desember,” katanya.
Proses seleksi KPID Kaltara tahun ini menjadi salah satu rangkaian rekrutmen komisioner yang paling panjang, dimulai sejak pembentukan timsel hingga kini memasuki tahap final di DPRD.
“Ini sudah memasuki fase penentuan akhir, kita berharap tujuh komisioner yang terpilih nantinya mampu menjawab tantangan penyiaran di Kalimantan Utara yang terus berkembang, termasuk kebutuhan edukasi publik dan penguatan tata kelola penyiaran di daerah,” tandasnya.
















Discussion about this post