TARAKAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) Supa’ad Hadianto memberi atensi terhadap peristiwa gempa bumi yang mengguncang Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pekan lalu.
Seperti diketahui, gempa bumi telah mengguncang Tarakan, beberapa kali dengan magnitudo bervariasi. Dimulai gempa pada Rabu (5/11/2025) dengan magnitudo 4,8. Terbaru gempa susulan mengguncang Tarakan pada Sabtu (8/11/2025) dengan magnitudo 4,4. Gempa ini juga dirasakan warga Kaltara lainnya.
Getarannya yang cukup kuat mengakibatkan puluhan rumah di Tarakan, rusak. Kondisi bervariasi mulai rusak ringan hingga rusak berat.
Kondisi ini mendapat perhatian Anggota DPRD Kaltara, Supa’ad Hadianto. Ia meminta pemerintah daerah untuk melakukan upaya mitigasi bencana.
“Karena bencana gempa ini tidak bisa diprediksi, tidak bisa dianalisa kapan terjadinya. Namun perlu ada langkah-langkah. Kejadian beberapa hari lalu tentu ada titik-titik rawan gempa yang harus diantisipasi. Misal di Kecamatan Tarakan Timur dan Tarakan Barat, ada titik-titik yang langsung bersentuhan dengan gempa tersebut,” ujar Supa’ad Hadianto.
“Ini yang perlu banyak edukasi kepada masyarakat sehingga paham cara membangun suatu bentuk bangunan seperti apa dengan kejadian gempa kemarin,” sambung Supa’ad Hadianto.
Termasuk juga, lanjut anggota Komisi IV DPRD Kaltara ini, mengedukasi masyarakat cara menyelamatkan diri ketika terjadi gempa.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar masyarakat memahami sehingga diharapkan meminimalisir risiko korban jiwa maupun kerusakan bangunan.
Supa’ad Hadianto turut berbelasungkawa kepada masyarakat yang terdampak gempa. Ia meminta pemerintah kabupaten, kota dan provinsi untuk segera melakukan penanganan serta mengidentifikasi semua permasalahan yang ditimbulkan pasca gempa.
“Kami menghimbau pemerintah baik kabupaten kota maupun provinsi untuk segera menangani dan mengidentifikasi semua permasalahan-permasalahan. Terutama fasilitas-fasilitas umum seperti rumah sakit, sarana pendidikan, sarana kesehatan di Kaltara untuk kembali dilihat dan dicatat apa saja kerusakannya,” tutur Supa’ad Hadianto. (adv)

















Discussion about this post