TARAKAN – Peringatan Hari Diabetes Sedunia di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) dengan melaksanakan berbagai kegiatan di halaman rumah jabatan Wali Kota Tarakan, Minggu (16/11/2025).
Bersama Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M. Kes dan Ketua TP PKK Tarakan, Siti Rujiah, S. Keb, Bdn, masyarakat mengikuti senam jantung sehat, jalan sehat, pemeriksaan kesehatan gratis dan penyuluhan terkait penyakit diabetes dan cara pengobatannya.
“Dalam rangka Hari Diabetes Sedunia kita melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis, melakukan penyuluhan seperti hari inim Alhamdulillah hari ini dikumpulkan penderita diabetes, bagaimana mengedukasi mereka terkait dengan penyakit diabetes ini,” ujar Devi Ika Indriarti.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan sekaligus mengedukasi masyarakat pentingnya menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit diabetes.
Dinkes Tarakan sendiri memprediksi terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit diabetes di tahun 2025. Devi membeberkan hingga Oktober tahun ini, jumlah penderita diabetes telah mencapai 5.510 kasus diabetes.
Jumlah itu mendekati jumlah kasus diabetes tahun 2024 mencapai 5.513 kasus. Diperkirakan jumlahnya masih bisa bertambah karena tahun 2025 masih menyisakan dua bulan lagi.
“Di Tarakan kalau kita lihat untuk penderita diabetes pada tahun 2024 kita temukan 5.313 kasus sedangkan di tahun 2025 ini sampai bulan Oktober kita temukan 5.510,” bener Devi.
“Berarti nanti sampai Desember bisa melewati daripada yang 2024. Itu bisa jadi karena kita rutin melakukan pemeriksaan atau banyak kita temukan penderita diabetes baru,” sambung Devi.
Lebih memprihatinkan lagi penderitanya tidak hanya usia 50 tahun ke atas, tapi juga semua tingkat usia. Termasuk anak-anak dan remaja.
Jajaran Dinkea Tarakan pun rutin melakukan pemeriksaan untuk terus memantau kasus diabetes.
Menurut Devi, pemeriksaan rutin dilakukan untuk menekan peningkatan jumlah diabetes. Apabila ditemukan kasus-kasus baru diupayakan jangan sampai parah yang menyebabkan penderitanya sulit beraktivitas.
Devi menilai peningkatan kasus diabetes ini terjadi karena pola makan yang tidak dijaga. Misalnya banyak makan makanan instan tanpa mengecek kadar gula dalam makanan tersebut.
Selain itu juga dipengaruhi pola hidup yang tidak menerapkan pola hidup sehat. Misalnya kurang beraktivitas atau berolahraga.
Devi menyarankan kepada masyarakat yang telah menderita diabetes agar rutin melakukan pengobatan maupun pemeriksaan. Langkah ini dimaksudkan agar penyakit diabetesnya tidak semakin parah. Selain itu disarankan juga untuk rutin beraktivitas seperti berolahraga.
Menurut Devi penyakit diabetes ini bisa distabilkan dengan catatan seseorang penderita rutin minum obat dan melakukan pemeriksaan. (adv)













Discussion about this post